Powered By Blogger

SELAMAT DATANG di Blog Putera Pulau Beringin

Semoga Bermanfaat..!

Selasa, Desember 01, 2009

Strategi Pemasaran Dengan Konsep AIDA (Aware, Interest, Desire dan Action)


Perpustakaan adalah ruang atau tempat yang menyediakan berbagai koleksi yang disediakan untuk penggunanya. Perpustakaan pada umumnya merupakan suatu lembaga layanan sosial yang mampu memberikan sesuatu yang berguna bagi masyarakat. Sesuatu itu berupa informasi, pendidikan, rekreasi , penelitian dan pengembangan budaya. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya mensosialisasikan atau memasyarakatkan atas keberadaan dan kegunaan perpustakaan.

Strategi AIDA (Aware, Interest, Desire dan Action) dapat diterapkan dalam upaya Promosi dan publikasi perpustakaan supaya pengguna dapat mengenal, memahami dam memanfaatkan informasi yang dibutuhkan.


AWARE

Langkah pertama tentunya harus menyadari, tahu (aware) akan keberadaan Perpustakaan Unika Atma Jaya. Pengguna menyadari bahwa Unika Atma Jaya merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai beberapa fakultas dan jurusan. Unika Atma Jaya membuka program sarjana strata satu (S1), pascasarjana (S2) dan Doktor. Dengan demikian pasti ada Perpustakaan untuk menunjang proses belajar dan mengajar tersebut. Pengguna sadar, tahu (aware) akan keberadaan Perpustakaan Unika Atma Jaya.

INTEREST

Setelah menyadari keberadaan Perpustakaan Unika Atma Jaya, pengguna akan berusaha mencari tahu segala sesuatu supaya keinginannya terpenuhi. Supaya paham, tertarik, menarik perhatian (interest) maka Perpustakaan Unika Atma Jaya memerlukan promosi atau publikasi yang akan menyadarkan pengguna, bahwa informasi yang dibutuhkan ada di Perpustakaan Unika Atma Jaya. Publikasi yang dilakukan antara lain:
1. Media cetak seperti penyebaran brosur, bulletin, spanduk dan lain-lain.
2. Media elektronik seperti membuat situs (homepage) yaitu AtmaLib.
3. Membuat film dokumenter tentang Perpustakaan.
4. Mengadakan berbagai kegiatan yang melibatkan keikutsertaan masyarakat, misalnya pameran dan perlombaan.
5. Mengadakan seminar ilmiah, diskusi, bedah buku dan lain-lain.
6. Memberikan hadiah buku atau menyumbangkan buku kepada pemakai perpustakaan.

DESIRE

Dengan adanya publikasi seperti di atas, sehingga menimbulkan hasrat, keinginan (desire) pengguna untuk datang ke Perpustakaan Unika Atma Jaya. Misalnya melalui atmaLib pengguna dapat mencari (search) informasi yang mereka inginkan secara online. Begitu juga dengan brosur dan bulletin atmaLib, pengguna dapat mengetahui koleksi dan fasilitas apa saja yang dapat mereka manfaatkan.

ACTION

Setelah pengguna menginginkan informasi yang ada di Perpustakaan Unika Atma Jaya, tentunya akan berusaha supaya informasi tersebut mereka dapatkan. Pengguna akan datang sendiri atau hanya berkomunikasi melalui media yang ada. Pengguna yang datang ke Perpustakaan, tentunya akan mendapatkan pelayanan yang baik dan sesui dengan yang diinginkan. Dengan datang dan melihat langsung koleksi yang ada, pengguna akan melakukan tindakan (action) dengan cara mencatat, memfotokopi atau hanya berkonsultasi dengan pustakawan tentang informasi yang dibutuhkan.


Kesimpulan:

Proses mencari sampai mendapatkan informasi di Perpustakaan merupakan contoh dari strategi atau konsep AIDA. Yaitu:


1. memahami atau menyadari sesuatu (aware) yaitu keberadaan Perpustakaan.
2. Kemudian memahami dan tertarik (interest) akan koleksi atau informasi yang ada.
3. lalu menginginkan, ada hasrat (desire) untuk melihat langsung koleksi.
4. Setelah ada keinginan untuk mendapatkan informasi yang dicari, maka pengguna datang ke Perpustakaan untuk melakukan tindakan (action) dengan cara meminjam, mencatat atau memfotokopi koleksi yang diinginkan.

Senin, November 23, 2009

Kerjasama Jaringan Perpustakaan


Pengertian kerjasama antarperpustakaan adalah kerjasama yang melibatkan dua perpustakaan atau lebih. Disamping konsep kerjasama berkembang pula konsep jaringan (network) dimana selain melibatkan perpustakaan juga melibatkan organisasi lain yang berkecimpung dalam bidang-bidang informasi seperti pusat informasi, pusat dokumentasi, clearing house, pusat rujukan,pusat analisa informasi dan lain-lain (Sulystio-Basuki, 1992).

Bentuk kerjasama

Bentuk kerjasama perpustakaan yang lazim dilakukan antara lain adalah:

Kerjasama pengadaan

Kerjasama ini dilakukan oleh beberapa perpustakaan saling bekerjasama dalam pengadaan bahan pustaka (buku). Masing-masing perpustakaan bertanggungjawab atas kebutuhan informasi pemakainya dengan memilih buku atas dasar permintaan pemakainya atau berdasarkan dugaan pengetahuan pustakawan atas keperluan pemakainya. Buku-buku kebutuhan pemakai tadi pengadaannya dilakukan bersama oleh perpustakaan yang ditunjuk sebagai koordinator kerjasama. Penempatan koleksi dilakukan di masing-masing perpustakaan yang memesan buku tersebut, namun buku-buku tersebut dapat digunakan secara bersama oleh pemakai masing-masing perpustakaan.

Kerjasama Pertukaran dan Redistribusi

Kerjasama pertukaran dilakukan dengan cara penukaran publikasi badan induk perpustakaan tersebut dengan perpustakaan lain tanpa harus membeli. Cara ini biasa dilakukan untuk mendapatkan publikasi yang tidak dijual atau publikasi yang sulit dilacak di toko-toko buku. Pertukaran ini biasanya dilakukan dengan prinsip seleksi pustaka.

Kerja sama pengolahan

Dalam bentuk kerjasama ini, perpustakaan bekerjasama untuk mengolah bahan pustaka. Biasanya pada perpustakaan universitas dengan berbagai cabang atau perpustakaan umum dengan cabang-cabangnya. Pengolahan bahan pustaka (pengkatalogan, pengklasifikasian, pemberian label buku, kartu buku dan lain-lain) dikerjakan oleh satu perpustakaan yang menjadi koordinator kerjasama.

Kerja sama penyediaan fasilitas

Bentuk kerjasama ini mungkin terasa janggal bagi perpustakaan di negara maju karena perpustakaan mereka umumnya selalu terbuka untuk dipakai oleh pemakai umum. Dalam bentuk ini, perpustakaan bersepakat bahwa koleksi mereka terbuka bagi pengguna perpustakaan lainnya. Perpustakaan biasanya menyediakan fasilitas berupa kesempatan menggunakan koleksi, menggunakan jasa perpustakaan seperti penelusuran, informasi kilat, penggunaan mesin fotokopi, namun tidak membuka kesempatan untuk meminjam. Biasanya peminjaman buku untuk peminjam bukan anggota dilakukan dengan menggunakan fasilitas pinjam antar perpustakaan.

Kerja sama pinjam antar perpustakaan

Bentuk kerjasama ini dilakukan karena pengguna perpustakaan lain tidak boleh meminjam koleksi perpustakaan lain. Sebagai gantinya maka perpustakaannya yang meminjamkan buku dari perpustakaan lain kemudian perpustakaan perpustakaan tersebut meminjamkan kepada pemakainya. Yang bertanggungjawab terhadap peminjaman buku tersebut adalah perpustakaan yang meminjam.

Kerja sama antar pustakawan

Kerjasama ini dilakukan antar pustakawan untuk memecahkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh para pustakawan. Bentuk kerjasama ini berupa penerbitan buku panduan untuk pustakawan, pertemuan antar pustakawan, kursus penyegaran untuk pustakawan dan lain-lain.
Kerja sama penyusunan katalog induk

Dua perpustakaan atau lebih menyusun katalog perpustakaan secara bersama-sama. Katalog tsb berisi keterangan tentang buku yang dimiliki oleh perpustakaan peserta kerjasama disertai dengan keterangan mengenai lokasi buku tsb. Kerjasama seperti ini bukan hal baru di Indonesia. Bahkan beberapa katalog induk sudah banyak yang diterbitkan secara nasional, antara lain beberapa diterbitkan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI.

Kerja sama Pemberian Jasa dan Informasi

Bentuk kerjasama ini adalah dilakukan oleh dua atau lebih perpustakaan yang sepakat untuk bekerjasama saling memberikan jasa informasi. Salah satu bentuk kerjasama ini adalah pinjam antar perpustakaan, jasa penelusuran, dan jasa fotokopi. Kerjasama seperti ini melibatkan semua sumberdaya yang ada di perpustakaan. Jadi tidak terbatas pada pinjam antar perpustakaan saja.

Kamis, November 19, 2009

Sejarah Perkembangan Tanaman Kopi di Indonesia



Tanaman kopi bukan tanaman asli Indonesia, melainkan jenis tanaman berasal dari benua Afrika. Tanaman kopi dibawa ke pulau Jawa pada tahun 1696, tetapi pada waktu itu masih dalam taraf percobaan.
Di Jawa, tanaman kopi ini mendapat perhatian sepenuhnya baru pada tahun 1699, karena tanaman tersebut dapat berkembang dan berproduksi baik. Bibit kopi Indonesia didatangkan dari Yaman. Pada waktu itu jenis yang didatangkan adalah kopi Arabika.
Percobaan penanamn ini pada mulanya berada disekitar Jakarta. Setelah percobaan penanaman di daerah ini ternyata berhasil baik, kemudian biji-biji itu dibagi-bagikan kepada para Bupati di Jawa Barat untuk ditanam di daerah masing-masing; ternyata hasilnya pun baik.

Hasil-hasil tersebut harus diserahkan kepada V.O.C dengan harga yang sangat rendah, dengan penyerahan secara paksa. Maka tanaman yang semula hanya sebagai tanaman percobaan, akhirnya menjadi tanaman yang dipaksanakan kepada petani.
Setelah diketahui bahwa tanaman kopi itu hasilnya terus meningkat, maka perluasan tanaman terus ditingkatkan, terutama di pulau Jawa. Selanjutnya tanaman itu lebih dipaksakan lagi dengan adanya "Culturstelsel".
Mulai saat itu banyak pengusaha yang memperluas usahanya dalam lapangan perkebunan, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada tanah-tanah usaha swasta. Selanjutnya tanaman perkebunan itu lebih besar lagi setelah dikeluarkan Undang-undang Agraria tahun 1870. Perusahaan perkebunan itu bisa memperluas isahanya pada tanah milik negara dengan jangka yang sangat panjang.

Mula-mula pertanaman kopi perkebunan ini banyak terdapat di Jawa Tengah, yaitu daerah Semarang, Sala, Kedu, dan Jawa Timur terutama di daerah Besuki dan Malang. Sedang di Sumatera terdapat di Lampung, Palembang, Sumatera Barat, dan Sumatera Timur. Sehingga sampai sekarang ini banyak perusahaan perkebunan milik negara yang berasal dari perusahaan-perusahaan asing.
Kopi Indonesia saat ini ditilik dari hasilnya, menempat peringkat keempat terbesar di dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangatlah cocok bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi.

Asal-usul

Pada awalnya kopi di Indonesia berada di bawah pemerintah Belanda. Kopi diperkenalkan di Indonesia lewat Sri Lanka (Ceylon). Pada awalnya pemerintah Belanda menanam kopi di daerah sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi dan Bogor. Kopi juga ditanam di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra dan Sulawesi. Pada permulaan abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia terserang hama, yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi. Pada saat itu kopi juga ditanam di Timor dan Flores. Kedua pulau ini pada saat itu berada di bawah pemerintahan bangsa Portugis. Jenis kopi yang ditanam di sana juga adalah kopi Arabika. Kopi ini tidak terserang hama.
Pemerintah Belanda kemudian menanam kopi Liberika untuk menanggulangi hama tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama. Kopi Liberika masih dapat ditemui di pulau Jawa, walau jarang ditanam sebagai bahan produksi komersial. Biji kopi Liberika sedikit lebih besar dari biji kopi Arabika dan kopi Robusta. sebenarnya, perkebunan kopi ini tidak terserang hama, namun ada revolusi perkebunan dimana buruh perkebunan kopi menebang seluruh perkebunan kopi di Jawa pada khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya.

Status industri saat iniRobusta menggantikan kopi Liberika. Walaupun ini bukan kopi yang khas bagi Indonesia, kopi ini menjadi bahan ekspor yang penting di Indonesia.
Bencana alam, Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan - semuanya mempunyai peranan penting bagi kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-20 perkebunan kopi berada di bawah kontrol pemerintahan Belanda. Infrastruktur dikembangkan untuk mempermudah perdagangan kopi. Sebelum Perang Dunia II di Jawa Tengah terdapat jalur rel kereta api yang digunakan untuk mengangkut kopi, gula, merica, teh dan tembakau ke Semarang untuk kemudian diangkut dengan kapal laut. Kopi yang ditanam di Jawa Tengah umumnya adalah kopi Arabika. Kopi Arabika juga banyak diproduksi di kebun - kebun seperti (Kayumas, Blawan, Kalisat/Jampit)di Bondowoso, Jawa Timur. Sedangkan kopi robusta di Jawa Timur, banyak diproduksi dari kebun - kebun seperti Ngrangkah Pawon (Kediri), Bangelan (Malang), Malangsari, Kaliselogiri (Banyuwangi). Di daerah pegunungan dari Jember hingga Banyuwangi terdapat banyak perkebunan kopi Arabika dan Robusta. Kopi Robusta tumbuh di daerah rendah sedangkan kopi Arabika tumbuh di daerah tinggi.
Setelah kemerdekaan banyak perkebunan kopi yang diambil alih oleh pemerintah yang baru atau ditinggalkan. Saat ini sekitar 92% produksi kopi berada di bawah petani-petani kecil atau koperasi.

Sejarah Perkembangan Tanaman Kopi di Dunia



Kopi sebagai salah satu komoditi non migas, memiliki pasaran yang cukup mantap di pasaran dunia, sebab dari berbagai penjuru dunia banyak orang yang suka minum kopi, karena kopi dapat diolah menjadi minuman yang lezat rasanya. Badan yang lemah dan rasa kantuk dapat hilang, setelah minum kopi panas. Apalagi orang yang sudah menjadi pecandu kopi, bila tidak minum kopi rasanya akan capai dan konsentrasi dalam berpikir terasa berkuran.

Tanaman kopi adalah suatu jenis tanaman tropis, yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali pada tempat-tempat yang terlalu tinggi dengan temperatur yang sangat dingin atau daerah-daerah yang tandus yang memang tidak cocok bagi kehidupan tanaman. Daerah-daerah di bumi ini yang tidak cocok untuk ditanami tanaman kopi, yaitu pada garis Lintang Utara Lautan Pasifik, daerah tropis di gurun Sahara, dan garis Lintang Selatan seluruh Lautan Pasifik serta Australia disebelah Utara dimana tanahnya sangat tandus.

Pada mulanya orang minum kopi bukanlah kopi bubuk yang berasal dari biji, melainkan dari cairan daun kopi yang masih segar atau ada pula yang menggunakan kulit buah yang disedu dengan air panas. Sudah barang tentu rasanya tidak seenak kopi bubuk, namun dapat juga menyegarkan badan, sehingga penggemarnyapun belum begitu meluas. Setelah ditemukan cara memasak kopi bubuk yang lebih sempurna, yaitu menggunakan biji kopi yang masak kemudian dikeringkan dan dijadikan bubuk sebagai bahan minuman, akhirnya penggemarnya cepat meluas. Negara pemakai kopi pertama-tama adalah Arabia (pertengahan abad XV) dan kemudian menyebar luas di negara Timur Tengah, seperti Kairo pada tahun 1510 dan Konstantinopel (Turki) lebih kurang pada tahun 1550. Selanjutnya pada tahun 1616 kopi ini mulai masuk Eropa, yakni di Venesia. Sedangkan di Inggris pemakaian kopi baru pada tahun 1650.

Sampai sekarang kita ketahui bahwa kopi dan teh merupakan dunia yang sangat penting di dunia Barat. Walaupun asal kopi itu dari negara Afrika, tetapi sedikit sekali penduduk asli yang minum kopi. Di Ethiopia, kopi itu diminum dengan makanan lemak, selain bijinya daunnya pun dapat disedu dengan air panas.
Nama-nama jenis tanaman kopi sulit ditentukan, karena spesies ditentukan oleh beberapa pengarang buku dari 25 sampai 100 lebih. Wellman (1961) menyusun daftar sebanyak 64 spesies, tetapi ada yang dianggap hanya sebagai varietas saja. Maka jenis spesies yang tepat kurang lebih ada 60. Kebanyakan spesies itu terdapat di Afrika Tropis, yaitu sebanyak 33 Spp, 14 Spp di Madagaskar, 3 Spp di Mauritius dan Reunion, 10 Spp di Asia Tenggara.

Ditinjau dari segi ekonomis, Spp yang terpenting ialah (Coffea arabica = kopi Arabika) yang menghasilkan 90% dari kopi dunia pada waktu belum ada Robusta (J.E. Purseglove); Coffea canephora 9% dan Coffea liberica kurang dari 1%.
Spesies-spesies yang banyak dipakai berdasarkan sejarah perkembangan tanaman kopi di dunia adalah sebagai berikut:
1.Kopi Bungalensis heyne et Wild; terdapat secara liar di Benggala, Birma, Sumatera, dan adapula yang terdapat di India
2.Kopi Congensis, Froehn. Berasal dari Congo, kopi ini mirip dengan kopi Arabika yang disilang dengan Coffea canephora menjadi hibrida Congesta di Jawa. Mungkin satu bentuk dari Coffea canephora.
3.Kopi Eugenioides, S. Moore. Berasal dari Congo, Uganda, dan Tanzania, sedikit mirip dengan Coffea arabica. Kopi ini banyak pula ditanam, tetapi kandungan Coffein rendah.
4.Kopi Exselsa, A. Chev. Berasal dari Afrika Barat, bisa tumbuh sampai tinggi, daun besar, buah juga besar tapi tetapi biji kecil. Tanaman ini baik di Afrika Barat maupun Filipina, sedangkan di Jawa tidak banyak ditanam. Kopi ini banyak digolongkan Coffea liberica, tetapi buah dan biji jauh lebih kecil.
5.Kopi Recemosa, Lour. Berasal dari Mozambik dan kopi ini banyak ditanam di daerah setempat. Tanaman berbentuk perdu bercabang banyak, buah kecil berwarna merah.
6.Kopi Stenophylla G. Don. Berasal dari Afrika Barat dan banyak ditanam di sana, pohon kecil, bila buah masak berwarna biru hitam, biji lebih kecil daripada Arabika dan rasanya kurang enak.
7.Kopi Zangeubarise Lour. Berasal dari Zanzibar, di daerah asal tersebut kopi banyak ditanam. Buah dan biji mirip dengan kopi Arabika.

KELOMPOK PENCINTA BACAAN ANAK (KPBA)

KPBA adalah organisasi nirlaba independen yang digagas pada tahun 1987 oleh Dr. Murti Bunanta SS. MA. Pada tahun 1990 KPBA menjadi anggota IBBY (International Board on Books for Young People).
Sejak berdiri, KPBA banyak mengadakan seminar, lokakarya untuk mahasiswa, guru pendidik, pengarang, illustrator, pendongeng, penerbit dalam usaha meningkatkan mutu bacaan anak Indonesia. Setiap dua minggu sekali melakukan kegiatan rutin mendongeng di Rumah Sakit sejak 1993. Mengadakan Festival mendongeng setiap dua tahun dalam memperingati Hari Anak Nasional.

KPBA juga menggalang kerjasama dengan pemerintah, institusi dalam dan luar negri untuk kemajuan bacaan anak. Juga mendatangkan pembicara luar negeri untuk meningkatkan mutu pelaku perbukuan di Indonesia.
Sukarelawan KPBA terdiri dari peneliti, dosen, doktor, ibu rumah tangga, mahasiswa, karyawan, pengarang, illustrator, pendongeng, guru, orang tua, dan lain-lain. Pengurus KPBA tidak digaji dan semua sumbangan yang diterima , diteruskan untuk kepentingan masyarakat khususnya anak dan membina kemampuan orang dewasa yang terlibat bagi pendidikan anak.
KPBA adalah pionir untuk memajukan minat membaca anak-anak di Indonesia. Selama dua puluh tahun KPBA berkiprah dalam meningkatkan minat baca anak, mutu bacaan, dan layanan perpustakaan.

Visi dan Misi

Tujuan dari Kelompok Pencinta Bacaan anak adalah untuk mengembangkan dan membina bacaan anak di Indonesia sebagai partisipasi bagi usaha mencerdaskan bangsa.
Kegiatan untuk Orang Dewasa :
Seminar, lokakarya, dan pelatihan mendongeng, pelatihan membuat alat peraga, pelatihan menulis, pelatihan membuat ilustrasi, dll.
Kegiatan untuk anak :
Festival mendongeng setiap dua tahun, kegiatan rutin mendongeng di RSCM setiap dua minggu, lomba membaca cerita, membuat alat peraga mendongeng sederhana, dll.

Sejarah

Pencetus gagasan dan pendiri KPBA adalah Dr. Murti Bunanta SS.,MA yang menuangkan pikiran, gagasan dan keprihatinannya terhadap dunia bacaan anak di Indonesia dalam sebuah tulisannya, yang dimuat dalam harian Kompas, 22 September 1987, berjudul "Kalau Belum Terlambat, Mengapa Tidak Sekarang? Kita Butuh Kelompok Pencinta Bacaan Anak".

Tulisan ini menarik minat sekelompok pendukung gagasan dan simpatisan yang menaruh perhatian pada bacaan anak dan mencintai anak-anak, yang secara rutin bertemu sebulan sekali untuk memantapkan gagasan sambil mengadakan kegiatan mendongeng untuk anak-anak.

Pada tahun 1988 dibentuk kepengurusan yang bergabung dalam wadah bernama : Kelompok Pencinta Bacaan Anak (Inggris : Society for the Advancement of Children's Literature). Organisasi ini bersifat independen, non profit dan pengurus serta anggotanya bekerja atas dasar sukarela.

Pameran dengan tema Anak, Bacaan dan Mainan yang diadakan dalam rangka menyambut hari anak nasional Juli 1989 adalah tonggak sejarah kegiatan KPBA selanjutnya, baik secara nasional maupun internasional.

Kegiatan KPBA yang intens dalam memajukan mutu bacaan anak Indonesia menarik perhatian dunia internasional. April 1990, KPBA resmi menjadi seksi nasional suatu organisasi dunia yang bernama International Board on Books for Young People (IBBY) sebagai seksi nasional ke 51.

Pada tahun 2006, untuk meluaskan kerja KPBA, maka seksi nasional tersebut yang bernama Indonesian Board on Books for Young People (INABBY) dipisahkan menjadi organisasi tersendiri dan bekerjasama secara erat dengan KPBA.

Sumber: http://www.kpba-murti.org/

Kamis, Agustus 06, 2009

Hidup Adalah Perjuangan

Perjuangan memerlukan pengorbanan, baik moril maupun materil.
untuk itu kita harus tabah, tawakal dan ikhtiar untuk mencapai akhir dari perjuangan yaitu kebahagiaan, di dunia dan akhirat.

Kamis, Juni 25, 2009

Tenun Songket



SEWET SONGKET

Sewet Songket adalah kain yang biasanya dipakai atau dikenakan sebagai pembalut bagian bawah pakaian wanita. Biasanya sewet ini berteman dengan kemban atau selendang. Bahan sewet songket ini ditenun secara teliti dengan mengunakan bahan benang Ciri khas songket Palembang terletak pada kehalusan dan keanggunannya sangat menonjol serta motifnya tidak sama dengan motif kain songket daerah lain

Sewet Songket adalah kain yang biasanya dipakai atau dikenakan sebagai pembalut bagian bawah pakaian wanita. Biasanya sewet ini berteman dengan kemban atau selendang. Bahan sewet songket ini ditenun secara teliti dengan mengunakan bahan benang Ciri khas songket Palembang terletak pada kehalusan dan keanggunannya sangat menonjol serta motifnya tidak sama dengan motif kain songket daerah lain. Oleh karena itu sewet songket ini dibuat dengan bahan halus dan seni yang tinggi maka harganya cukup mahal. Biasanya dipakai pada waktu tertentu pada saat perayaan perkawinan.

Pakaian songket lengkap yang dikenakan oleh pengaten, biasanya dengan Aesan Gede (kebesaran) Aesan Pengganggon (Paksangko) Aesan. Selendang Mantri Aesan Gandek (Gandik) dan sebagainya.




Macam-macam Kain Songket


1. Songket benang mas Lepus dan warna-warni

2. Songket benang mas Lepus Biasa

3. Songket benang mas Lepus Jando Beraes (Hijau,merah dan Kuning)

4. Songket benang Jando Penganten (Hijau dan Merah)

5. Songket benang emas Bungo Inten

6. Songket benang emas Tretes Midar atau Bidar

7. Songket benang emas pulir Biru

8. Songket emas Kembang Siku Hijau

9. Songket benang emas Bungo Cino

10. Songket benang Pacik

11. Songket benang emas Cukitan



Rumah Tradisional

Rumah Limas

Rumah Limas merupakan prototipe rumah tradisional Palembang. Selain ditandai dengan atapnya yang berbentuk limas, rumah tradisional ini memiliki lantai bertingkat tingkat yang disebut Bengkilas dan hanya dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan. Para tamu biasanya diterima diteras atau lantai kedua.


Kebanyakan rumah limas luasnya mencapai 400 sampai 1000 meter persegi atau lebih, yang didirikan diatas tiang-tiang dari kayu unglen atau ulin yang kuat dan tanah air.Dinding, pintu dan lantai umumnya terbuat dari kayu tembesu. Sedang untuk rangka digunakan kayu seru. Setiap rumah terutama dinding dan pintu diberi ukiran. Saat ini rumah limas sudah mulai jarang dibangun karena biaya pembuatannya lebih besar dibandingkan membangun rumah biasa. Rumah limas yang sering dikunjungi oleh wisatawan adalah milik keluarga Bayuki Wahab di Jl. Mayor Ruslan dan Hasyim Ning di Jl. Pulo, 24 Ilir, Palembang. Namun hampir ditiap pelosok kota terdapat rumah limas yang umumnya sudah tua, termasuk sebuah rumah limas di museum Balaputra Dewa.

Wisata Kuliner


Pempek

Pempek atau Empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Sebenarnya sulit untuk mengatakan bahwa pempek adalah pusatnya adalah Palembang karena hampir di semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.
Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang). Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Cuko adalah teman makan pempek yang setia, dibuat pedas untuk menambah nafsu makan.
Jenis pempek yang terkenal adalah "pempek kapal selam" adalah telur ayam rebus yang dibungkus dengan adonan pempek dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga yang lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau terkenal dengan nama "ada'an"), pempek kulit ikan, pempek pistel (isinya irisan pepaya muda rebus yang sudah dibumbui), pempek telur kecil, dan pempek kriting.
Pempek bisa ditemukan dengan gampang di seantero Kota Palembang. Ada yang menjual di restoran, ada yang di gerobak, dan juga ada yang dipikul. Juga setiap kantin sekolah pasti ada yang menjual pempek. Tahun 1980-an, penjual pempek bisa memikul 1 keranjang pempek penuh sambil berkeliling Kota Palembang jalan kaki menjajakan makanannya!

Profil Sumatera Selatan


Lambang Sumatera Selatan berbentuk perisai bersudut lima. Di dalamnya terdapat lukisan bunga teratai, batang hari sembilan, jembatan Ampera, dan gunung serta di atasnya terdapat atap rumah khas Sumatera Selatan.
1. Bunga teratai berkelopak lima berarti keberanian dan keadilan berdasarkan Pancasila. 2. Batang hari sembilan adalah nama lain provinsi Sumatera Selatan yang memiliki sembilan sungai. 3. Jembatan Ampera merupakan ciri yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan. 4. Gunung memiliki makna daerah pegunungan yang banyak terdapat di Sumatera Selatan. 5. Sedangkan atap khas Sumatera Selatan yang berujung 17 dan 8 garis genting dan 45 buah genting merupakan simbol kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945

Selasa, Juni 23, 2009

Wisata Sejarah 2

1. Benteng Kuto Besak
Bangunan ini dibangun selama 17 tahun di mulai pada tahun 1780 dan diresmikan pemakaiannya pada hari senin tanggal 21 Februari 1797. Pemprakarsa pembangunan benteng ini adalah Sultan Mahmud Badaruddin I (1724 - 1758) dan pembangunannya dilaksanakan oleh Sultan Mahmud Badaruddin, sebagai pengawas pembangunan dipercayakan kepada orang-orang China.Benteng Kuto Besak Palembang mempunyai ukuran panjang 188,75 meter, lebar 183,75 meter dan tinggi 9,99 meter (30 kaki) serta tebal 1,99 meter (6 kaki). Di setiap sudutnya terdapat bastion(baluarti) bastion yang terletak disudut barat laut bentuknya berbeda dengan tiga bastion lainnya. Tiga bastion yang sama tersebut merupakan ciri khas bastion Benteng Kuto Besak, di sisi timur , selatan dan barat terdapat pintu masuk lainnya disebut lawang buritan.Suatu kebanggaan bagi wong Palembang bahwa Benteng Kuto Besak merupakan satu-satunya benteng yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan / pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropa dan tidak diberi nama pahlawan Eropa.
2. Bagus Kuning
Daerah ini terletak di kecamtan Seberang Ulu II tepatnya di komplek Bagus Kuning Plaju yang merupakan Makam Ratu Bagus Kuning dan sampai saat ini dikeramatkan karena menurut Lengenda Ratu Bagus Kuning orang yang sakti dan sebagai penyambung risalah Rosullallah melaui par wali untuk menyebarkan agama islam di daerah yang dikuasainya yaitu kawasan Batang Hari Sembilan pada abad ke 16.Beliau mempunyai pengikut dan penghulu sebanyak 12 orang yaitu :1. Penghulu Gede2. Datuk Buyung3. Kuncung Emas4. Panglima Bisu5. Panglima Api6. Syekh Ali Akbar7. Syekh Maulana Malik Ibrahim8. Syekh Idrus 9. Putri Kembang Dadar10. Putri rambut Selako11. Bujang Juaro
Ratu Bagus Kuning hingga akhir hayatnya tidak pernah menikah dan tidak pernah haid (tetap Suci), selain itu kita dapat melihat monyet/kera jinak yang menurut cerita keturunan siluman kera yang pada waktu itu bertanding dengan Ratu Bagus Kuning mengalami kekalahan sehingga siluman kera, bersumpah keturunannya akan menjadi pengikut setiap Ratu Bagus Kuning hingga saat ini kera-kera tersebut ada dan jumlahnya tetap tidak kelihatan bertambah.Ratu Bagus Kuning dimakamkan ditepian Sungai Musi, pada zaman dahulu diatas makam beliau berdiri bangunan tinggi yang memayungi makam tersebut namun setelah beberapa saat bangunan tersebut lenyap tanpa bekas seperti ghaig. Kita dapat mengunjungi tempat ini dengan kendaraan jurusan plaju. (berdasarkan keterangan M. Nasir Juru Kunci Bagus Kuning)
3. Kantor Ledeng
Bangunan ini berdiri pada tahun 1928 yang dulunya dikenal dengan sebutan Water Tower (Menara Air) atau disebut masyarakat Palembang sebagai Kantor Ledeng. Pada Zaman Jepang pada tahun (1942 - 1945) Balai Kota (Kantor Menara Air) dijadikan Kantor Syuco-kan (Kantor Residen) dan terus dimanfaatkan sebagai balaikota sampai dengan tahun 1956.Tanggal 21 Agustus 1963 Perusahaan Water Ledeng dipindahkan menjadi salah satu tehnik air bersih di Dinas Pekerjaan Umum Kota Praja Palembang. Sejak Saat itu (1963) Kantor Menara Air berubah menjadi Kantor Pusat Pemerintahan Kota Praja Palembang yang sekarang disebut Kantor Walikota.
4. Bukit Siguntang
Bukit Siguntang adalah tempat bersejarah di KOta Palembang di zaman Sriwijaya menjadi tempat bersejarah penganut agama Budha. Daerah ini terletak 4 KM dari Kota Palembang dengan ketinggian 27 meter dari permukaan laut, tepat di kelurahan Bukit Lama Tempat ini sampai sekarang masih tetap dikeramatkan karena disini terdapat beberapa makam diantaranya :
1. Raja Gentar Alam 2. Putri Kembang Dadar3. Putri Rambut Selako4. Panglima Bagus Kuning5. Panglima Bagus Karang6. Panglima Tuan Junjungan7. Panglima Raja Baru Api8. Panglima Jago Lawang Berdasarkan hasil penemuan pada tahun 1920 di sekitar bukit ini telah ditemukan sebuah patung (arca) Budha bergaya seni Amarawati yang raut wajah Srilangka berasal dari abad XI masehi yang sekarang diletakan di halaman Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Kita dapat melihat panorama kota Palembang ; dari ketinggian Bukit Siguntang dengan menempuh kendaraan umum jurusan Bukit Besar.
5. Monpera
Bangunan ini terletak di pusat kota tepatnya di depan Masjid Agung. Lokasi tersebut dulunya basis pertempuran Lima Hari Lima Malam. Peletakan Batu Pertamanya dan pemancangan tiang bangunan pada tanggal 17 Agustus 1975 dan diresmikan pada tanggal 23 Februari 1988 oleh Menko Kesra Alamsyah Ratu Perwira Negara.
Monumen ini dibangun unntuk mengenang perjuangan rakyat Sumatera Selatan ketika melawan kaum penjajah pada masa revolusi fisik yang dikenal dengan Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang yang pecah pada tanggal 1 Januari 1947 yang melibatkan seluruh rakyat Palembang melawan Belanda.Didalam Museum ini kita dapat melihat berbagai jenis senjata yang dipergunakan dalam pertempuran tersebut termasuk berbagai dokumen perang dan benda-benda bersejarah lainnya.
6. Jembatan Ampera
Jembatan ini dibangun diatas sungai Musi dengan panjang 1.177 meter, lebar 22 meter dan tinggi diatas permukaan air 11, 50 meter, dengan dana pampasan perang dari Pemerintah Jepang atas perintah Soekarno pada bulan April 1962 dan diresmikan Mei 1965.Orang menyebutnya Jembatan AMPERA karena pemakaiannya secara resmi dilakukan pada saat masa menegakkan Orde Baru yang sebelumnya bernama Jembatan "Musi". Jembatan AMPERA berarti jembatan Amanat Penderitaan Rakyat.Bagian tengan jembatan ini dulu dapat diangkat dan dilalui kapal yang tingginya maksimum 44,50 meter , sedangkan bila tidak diangkat hanya 9 meter, namun pada saat ini mobilitas penduduk semakin tinggi dan jumlah kendaraan bertambah banyak serta dasar lain yang bersifat teknis maka pada tahun 1977 jembatan tersebut tidak dapat lagi dinaikkan bagian tengahnya. Pada tahun 2004 jembatan ini direnovasi.

Wisata Sejarah 1

1. SITUS SRIWIJAYA
lokasi di kelurahan Karang Anyar Kec. Ilir Barat Kodya Palembang. Diresmikan Presiden Soeharto pada 22 Desember 1994 dengan peletakan kembali replika Prasasti Kedukan Bukit. Prasasti tersebut menceritakan dua laksa balatentara Srijayanasa membangun Wanua Sriwijaya pada Tahun 606 Saka (684 Masehi) di kaki Bukit Siguntang.

2. TAMAN BUKIT SIGUNTANG
Terletak di sebelah Barat Palembang. Tempat ini merupakan kawasan perbukitan, di tempat ini terdapat beberapa makam antara lain : Raja Si Gentar Alam, Putri Kembang Dadar, Putri Rambut Selako, Panglima Bagus Kuning, Panglima Bagus Karang, Panglima Tuan Junjungan, Pangeran Raja Batu Api dan Panglima Jago Lawang.

3. TAMAN KI GEDE ING SURO
Merupakan kompleks pekuburan Islam yang dibangun pertengahan abad XVI, taman ini terletak di Kelurahan I Ilir. Terdapat 38 makam, diantaranya makam Ki Gede Ing Suro yang merupakan cikal bakal Sultan Palembang. Menurut sejarah, pada tahun 1552 Ki Gede Ing Suro mendirikan Kerajaan Palembang.

4. HUTAN WISATA PUNTI KAYU
Hutan seluas 50 Ha ini, terletak di Jl. H. Burlian (KM 7) yang merupakan jalan utama antara Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan Kota Palembang.

5. PULAU KEMARO
Merupakan sebuah delta di sungai musi, sekitar 5 km sebelah hilir Jembatan Ampera. Di pulau ini terdapat sebuah vihara. Dalam perayaan Cap Go Me ribuan masyarakat Cina termasuk yang datang dari berbagai kota bahkan dari luar negeri berkunjung ke pulau Kemaro untuk melakukan sembahyang atau berziarah. Perayaan ini berlangsung 2 – 3 hari. Dari pulau Kemaro dapat juga disaksikan kilang minyak PERTAMINA di Plaju dan Sungai Gerong serta pabrik pupuk PT Pusri di samping berbagai kegiatan di sungai Musi.

6. JEMBATAN AMPERA DAN SUNGAI MUSI
Merupakan landmark bagi kota Palembang. Jembatan Ampera dibangun pada tahun 1962-1965, melintasi Sungai Musi dan menghubungkan Palembang bagian Ilir dan Ulu. Sejak tahun 1970-an bagian tengah jembatan ini sudah tidak bisa diangkat lagi dengan pertimbangan akan menyebabkan kemacetan yang panjang. Sungai Musi merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi Sumatera Selatan, dengan panjang 406 Km. Jarak Kota Palembang sampai muara sungai di Selat Bangka ± 106 Km.

7. PAGARALAM
Terletak di kakai Gunung dempo, kota ini menyinpan potensi wisata yang sangat menakjubkan. Dengan hamparan perkebunan teh yang menghijau, Pagaralam memiliki iklim yang sangat sejuk sepanjang tahun. Selain itu, terdapat banyak air terjun yang menambah asri pemandangan. Di daerah ini juga ditemukan situs purbakala yang berusia ribuan tahun.

Selamat Datang di Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan

Pariwisata di daerah Sumatra Selatan cukup potensial untuk dikembangkan. Daerah ini memiliki obyek wisata yang beraneka ragam, baik wisata alam, sejarah maupun budaya. Sumsel memiliki obyek wisata berupa gunung-gunung dengan flora dan fauna yang beragam, seperti Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS); sungai, danau, garis pantai yang sangat panjang, dan aneka ragam tradisi serta budaya yang unik dan menarik.Wisata alamnya adalah Danau Ranau Kabupaten Ogan Komering Ulu, Musi Rawas, dan Musi Banyuasin. Panorama pantainya antara lain pantai Parai Tenggini, pantai Matras di Pulau Bangka, dan pantai Pasir Padi di Pulau Belitung. Panorama air terjun terdapat di Kabupaten Muara Enim dan Lahat. Wisata budayanya meliputi Bukit Serelo, Gunung Dempo, Rumah Limas, pemukiman suku terasing Anak Dalam dan Kubu. Wisata sejarahnya antara lain situs Sri Wijaya berupa batu purbakala, patung kuno, dan museum di Palembang, kompleks Pemakaman di Bukit Siguntang serta Benteng Kuto Besak.

KERAJINAN TANGAN

1. KAIN SONGKET
Merupakan kain tenunan khas Sumatera Selatan terbuat dari benang mas yang didatangkan dari Cina dan Singapura, kain songket tidak dibuat dalam pabrikan namun ditenun dengan tangan oleh pengrajin tradisional. Kain songket sangat lazim dipakai pada acara adat dan acara resmi lainnya seperti perkawinan, khitanan serta berbagai tarian khas. Kain songket mempunyai banyak motif dan warna, umumnya berwarna cerah yang menggambarkan keceriaan dan keriangan masyarakat Sumatera Selatan, motifnya antara lain motif kembang pacar cina dan motif jantung.

2. KAIN JUMPUTAN
Terbuat dari sutera, pada zaman dahulu kain ini khusus dipakai oleh para gadis palembang namun sekarang kain ini biasa dipakai pada saat acara adat Palembang dan acara resmi lainnya. Kain jumputan mempunyai paduan warna yang sangat khas umumnya berwarna mencolok seperti merah, hijau, kuning.

3. KAIN BLONGSONG
Terbuat dari tenunan kain sutera maupun benang katun biasa, biasa digunakan oleh para wanita dewasa atau ibu-ibu muda. Kain ini biasanya dipakai untuk upacara adat Palembang seperti cukuran, tunangan namun dapat pula dipakai pada pesta perkawinan sebagai pakaian penerima tamu.

4. KAIN TAJUNG
Khusus dipakai oleh kaum pria dewasa biasanya untuk menambah keindahan bisa juga dipadankan dengan stelan jas atau pakaian teluk belanga. Kain ini biasa digunakan pada saat pesta adat dan acara resmi lainnya, biasanya terbuat dari tenunan kain sutera dengan motif dan warna yang menarik.
5. UKIRAN KHAS PALEMBANG
Biasanya terbuat dari kayu tembesu atau mahoni, kayu tersebut merupakan kayu khas Sumatera Selatan. Objek yang menjadi ukiran adalah rek pengantin, dipan, buffet dan kursi, umumnya ukirannya bermotif bunga dengan warna dominan merah dan kuning emas

OBYEK WISATA SUMATERA SELATAN

1. SITUS SRIWIJAYA
lokasi di kelurahan Karang Anyar Kec. Ilir Barat Kodya Palembang. Diresmikan Presiden Soeharto pada 22 Desember 1994 dengan peletakan kembali replika Prasasti Kedukan Bukit. Prasasti tersebut menceritakan dua laksa balatentara Srijayanasa membangun Wanua Sriwijaya pada Tahun 606 Saka (684 Masehi) di kaki Bukit Siguntang.

2. TAMAN BUKIT SIGUNTANG
Terletak di sebelah Barat Palembang. Tempat ini merupakan kawasan perbukitan, di tempat ini terdapat beberapa makam antara lain : Raja Si Gentar Alam, Putri Kembang Dadar, Putri Rambut Selako, Panglima Bagus Kuning, Panglima Bagus Karang, Panglima Tuan Junjungan, Pangeran Raja Batu Api dan Panglima Jago Lawang

3. TAMAN KI GEDE ING SURO
Merupakan kompleks pekuburan Islam yang dibangun pertengahan abad XVI, taman ini terletak di Kelurahan I Ilir. Terdapat 38 makam, diantaranya makam Ki Gede Ing Suro yang merupakan cikal bakal Sultan Palembang. Menurut sejarah, pada tahun 1552 Ki Gede Ing Suro mendirikan Kerajaan Palembang.

4. HUTAN WISATA PUNTI KAYU
Hutan seluas 50 Ha ini, terletak di Jl. H. Burlian (KM 7) yang merupakan jalan utama antara Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan Kota Palembang.

5. PULAU KEMARO
Merupakan sebuah delta di sungai musi, sekitar 5 km sebelah hilir Jembatan Ampera. Di pulau ini terdapat sebuah vihara. Dalam perayaan Cap Go Me ribuan masyarakat Cina termasuk yang datang dari berbagai kota bahkan dari luar negeri berkunjung ke pulau Kemaro untuk melakukan sembahyang atau berziarah. Perayaan ini berlangsung 2 – 3 hari. Dari pulau Kemaro dapat juga disaksikan kilang minyak PERTAMINA di Plaju dan Sungai Gerong serta pabrik pupuk PT Pusri di samping berbagai kegiatan di sungai Musi.

6. JEMBATAN AMPERA DAN SUNGAI MUSI
Merupakan landmark bagi kota Palembang. Jembatan Ampera dibangun pada tahun 1962-1965, melintasi Sungai Musi dan menghubungkan Palembang bagian Ilir dan Ulu. Sejak tahun 1970-an bagian tengah jembatan ini sudah tidak bisa diangkat lagi dengan pertimbangan akan menyebabkan kemacetan yang panjang. Sungai Musi merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi Sumatera Selatan, dengan panjang 406 Km. Jarak Kota Palembang sampai muara sungai di Selat Bangka ± 106 Km.

7. PAGARALAM
Terletak di kakai Gunung dempo, kota ini menyinpan potensi wisata yang sangat menakjubkan. Dengan hamparan perkebunan teh yang menghijau, Pagaralam memiliki iklim yang sangat sejuk sepanjang tahun. Selain itu, terdapat banyak air terjun yang menambah asri pemandangan. Di daerah ini juga ditemukan situs purbakala yang berusia ribuan tahun.

Assalamu'alaikum. Wr.Wb.

Waktu akan dipertanggungjawabkan

Frofilku

Foto saya
Palembang, Indonesia
MOTTO: "Hidup Adalah Perjuangan"

Total Tayangan Halaman

Entri Populer