1. Sumber Informasi Primer
Status suatu perpustakaan/pusat informasi secara dominan menentukan jenis-jenis informasi yang dikelolanya, terutama yang berkaitan langsung dengan kebutuhan informasi penggunannya. Perpustakaan perguruan tinggi sesuai dengan sifat dan kapasitas pelayanan serta kebutuhan penggunannya lebih banyak mengembangkan sumber informasi yang berupa buku, terutama buku teks. Perpustakaan khusus semacam perpustakaan balai penelitian dan balai pengkajian, demikian juga PUSTAKA lebih fokus mengembangkan sumber informasi yang berupa jurnal ilmiah sesuai kebutuhan utama informasi para peneliti, pengkaji, dan pembuat kebijaksanaan.
Berbeda daripada buku, jurnal ilmiah memuat informasi ilmiah mutakhir, terutama hasil-hasil penelitian dan percobaan serta perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang aktual. Kalaupun yang berupa buku, cenderung yang memuat uraian atau konsep-konsep ilmiah mutakhir hasil pembahasan dalam suatu simposium, seminar, workshop, kongres, pertemuan ilmiah. Sumber informasi ini berupa prosiding atau kumpulan makalah.
Dalam hal informasi ilmiah mutakhir yang dimuat dalam jurnal, PUSTAKA sebagai pusat informasi pertanian bagi peneliti dan pengkaji serta balai-balai penelitian dan pengkajian telah berupaya mengembangkan informasi baik dengan cara permintaan cuma-cuma, pertukaran literature, maupun pembelian/langganan. Hasil permintaan gratis berupa berbagai macam literatur yang sebagian besar terbitan Indonesia, sedangkan hasil pertukaran sebagian besar terbitan lembaga-lembaga penelitian institusi pertanian luar negeri. Jumlahnya mencapai lebih dari 200 judul.
2. Sumber Informasi Sekunder
Dalam pengertian perpustakaan / informasi yang dimaksud informasi sekunder adalah sekumpulan informasi berupa data bibliografis yang dikutip dari informasi primer dengan tujuan untuk mempermudah pencarian kembali (retriveral) dan penelusuran sejumlah informasi primer yang berupa artikel majalah atau buku-buku. Sumber informasi sekunder dapat berupa indeks, bibliografi, abstrak, daftar tambahan koleksi, atau katalog.
Permasalahan Penelusuran
Sarana dan sistem penelusuran semakin berkembang dengan terjadinya kemajuan teknologi di bidang informasi dan telekomunikasi. Sebagai contoh semakin beragamnya aplikasi penelusuran, berkembangnya penggunaan internet dan teknologi penyimpanan informasi pada perpustakaan atau lembaga informasi. Di Indonesia, walaupun baru sekitar 2 % penggunanya, keberadaan media internet sudah diterima oleh masyarakat dan menjadikannya pusat informasi yang dapat diakses dari manapun tanpa mengenal ruang dan waktu. Dalam teknologi penyimpanan informasi terlihat dari berkembangnya berbagai media informasi, seperti hardisk, disket, flashdisk, CD-ROM, DVD, Optical disc dan sebagainya.
sumber: http://ekakusmayadi.wordpress.com/e-learning/kiat-penelusuran/