Powered By Blogger

SELAMAT DATANG di Blog Putera Pulau Beringin

Semoga Bermanfaat..!

Senin, Juli 05, 2010

KAJIAN PUSTAKA


•Dalam usulan penelitian maupun hasil penelitian umumnya dituangkan dalam bab “Tinjauan Pustaka”
•Merupakan tinjauan singkat atas pustaka yang menimbulkan gagasan & mendasari penelitian
•Seyogyanya digunakan pustaka terbaru (recent), gayut (relevant), dan asli (state of the art) bidang yang diteliti à PUSTAKA PRIMER
MANFAAT KAJIAN PUSTAKA

•Membantu peneliti menelusuri atau memilih topik penelitian
•Membantu peneliti memahami topik lebih baik, yang kurang jelas menjadi jelas
•Menjamin tidak ada duplikasi penelitian
•Membantu & memandu peneliti menelusuri pustaka yang lebih gayut
•Membantu & memandu peneliti menyusun rancangan penelitian, khususnya dalam:

–Merumuskan pertanyaan penelitian
–Merumuskan asumsi & hipotesis (kalau ada)
–Merumuskan kerangka pikir (konseptual)
–Memilih & menetapkan metoda penelitian
–Memilih & menetapkan teknik penarikan sampel
–Memilih dan/atau menyiapkan & memvalidasi instrumen penelitian untuk pengumpulan data
Ciri-ciri pustaka yang ditelaah

•Mutakhir (ada kekecualian untuk bidang tertentu)
•Harus yang objektif & tidak bias (hati-hati terutama mengenai politik)
•Gayut dengan penelitian yang diajukan
•Orisinal, data/fakta harus sahih & andal
•Jumlah tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak (memadai)

Jumat, Juli 02, 2010

JENIS-JENIS INFORMASI ILMIAH

1. Sumber Informasi Primer

Status suatu perpustakaan/pusat informasi secara dominan menentukan jenis-jenis informasi yang dikelolanya, terutama yang berkaitan langsung dengan kebutuhan informasi penggunannya. Perpustakaan perguruan tinggi sesuai dengan sifat dan kapasitas pelayanan serta kebutuhan penggunannya lebih banyak mengembangkan sumber informasi yang berupa buku, terutama buku teks. Perpustakaan khusus semacam perpustakaan balai penelitian dan balai pengkajian, demikian juga PUSTAKA lebih fokus mengembangkan sumber informasi yang berupa jurnal ilmiah sesuai kebutuhan utama informasi para peneliti, pengkaji, dan pembuat kebijaksanaan.

Berbeda daripada buku, jurnal ilmiah memuat informasi ilmiah mutakhir, terutama hasil-hasil penelitian dan percobaan serta perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang aktual. Kalaupun yang berupa buku, cenderung yang memuat uraian atau konsep-konsep ilmiah mutakhir hasil pembahasan dalam suatu simposium, seminar, workshop, kongres, pertemuan ilmiah. Sumber informasi ini berupa prosiding atau kumpulan makalah.
Dalam hal informasi ilmiah mutakhir yang dimuat dalam jurnal, PUSTAKA sebagai pusat informasi pertanian bagi peneliti dan pengkaji serta balai-balai penelitian dan pengkajian telah berupaya mengembangkan informasi baik dengan cara permintaan cuma-cuma, pertukaran literature, maupun pembelian/langganan. Hasil permintaan gratis berupa berbagai macam literatur yang sebagian besar terbitan Indonesia, sedangkan hasil pertukaran sebagian besar terbitan lembaga-lembaga penelitian institusi pertanian luar negeri. Jumlahnya mencapai lebih dari 200 judul.
2. Sumber Informasi Sekunder
Dalam pengertian perpustakaan / informasi yang dimaksud informasi sekunder adalah sekumpulan informasi berupa data bibliografis yang dikutip dari informasi primer dengan tujuan untuk mempermudah pencarian kembali (retriveral) dan penelusuran sejumlah informasi primer yang berupa artikel majalah atau buku-buku. Sumber informasi sekunder dapat berupa indeks, bibliografi, abstrak, daftar tambahan koleksi, atau katalog.
Permasalahan Penelusuran
Sarana dan sistem penelusuran semakin berkembang dengan terjadinya kemajuan teknologi di bidang informasi dan telekomunikasi. Sebagai contoh semakin beragamnya aplikasi penelusuran, berkembangnya penggunaan internet dan teknologi penyimpanan informasi pada perpustakaan atau lembaga informasi. Di Indonesia, walaupun baru sekitar 2 % penggunanya, keberadaan media internet sudah diterima oleh masyarakat dan menjadikannya pusat informasi yang dapat diakses dari manapun tanpa mengenal ruang dan waktu. Dalam teknologi penyimpanan informasi terlihat dari berkembangnya berbagai media informasi, seperti hardisk, disket, flashdisk, CD-ROM, DVD, Optical disc dan sebagainya.
sumber: http://ekakusmayadi.wordpress.com/e-learning/kiat-penelusuran/

Kamis, Juli 01, 2010

ABSTRAK


 
 Abstrak adalah representasi yang singkat dan tepat dari kandungan dokumen yang mencakup semua hal yang penting dari dokumen asli, dan biasanya mengikuti gaya dan susunan seperti pada dokumen asli. Tujuan abstrak adalah untuk menangkap isi dokumen yang esensial sehingga dalam waktu yang singkat pembaca dapat mengetahui informasi yang terkandung dalam dokumen. 
 
 Keringkasan (conciseness) dan keberartian (significance) merupakan dua konsep penting dalam pengabstrakan. Abstrak harus ditulis secara jelas, tepat, komprehensif, tidak terikat (independent) dan tidak dimaksudkan untuk memberikan kritik terhadap dokumen. Pembuatan abstrak dapat dilakukan oleh penulis (author) atau oleh pengabstrak (abstractor). Penulis merupakan orang yang paling mengetahui isi dokumen sehingga diharapkan dapat memilih bagian-bagian terpenting dalam dokumen yang harus dituangkan dalam abstrak. Adapun yang dapat bertindak sebagai pengabstrak adalah orang yang mempunyai pengetahuan yang memadai tentang subjek dokumen yang akan dibuatkan abstraknya dan memahami metode pembuatan abstrak. 
 
 
 Fungsi Abstrak

 Sebagai miniatur dokumen, abstrak berfungsi sebagai petunjuk kepada isi dokumen. Dengan membaca abstrak pembaca dapat mengetahui cakupan isi dokumen dalam waktu yang relatif singkat, sehingga ia dapat memutuskan apakah dokumen yang bersangkutan relevan atau tidak dengan yang diinginkan, dan dapat memutuskan apakah ia perlu atau tidak untuk membaca dokumen lengkapnya. Selain itu, abstrak memungkinkan pembaca untuk membaca literatur dalam jumlah yang besar. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghindari terjadinya duplikasi dalam penelitian dan pengembangan. 
 
 Kesulitan dalam mengakses publikasi asing dan adanya kendala bahasa merupakan alasan bagi sebagian besar orang untuk mengabaikan publikasi berbahasa asing yang sesungguhnya merupakan bagian dari literatur yang harus dipertimbangkan dalam suatu subjek. Dalam hal ini layanan abstrak publikasi asing dapat menjadi titik akses untuk membantu mendapatkan informasi yang bersumber pada publikasi asing dengan relatif cepat dan mudah. Disamping itu, layanan abstrak publikasi asing juga dapat berfungsi untuk menjembatani kendala bahasa.
 
 Dalam sistem temu kembali informasi, abstrak berfungsi sebagai pintu masuk ke dalam dokumen. Kata atau istilah yang digunakan dalam abstrak dapat digunakan sebagai istilah pencarian yang relatif mudah difahami oleh pengguna atau pencari informasi dari pada istilah indeks yang dibuat berdasarkan bahasa terkendali seperti tesaurus. Hal ini sangat bermanfaat dalam pencarian menggunakan bahasa alamiah (natural language). 
 
 
Sifat Abstrak

Disamping karateristik representasi informasi secara umum yang telah disebutkan terdahulu, abstrak yang baik adalah abstrak yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Ringkas: dinyatakan dengan kata atau kalimat yang ringkas dan terhindar dari ekspresi yang berlebihan (redundancy).
2. Jelas: menggunakan kata atau kalimat yang jelas dan terhindar dari arti ganda (ambiguity)
3. Tepat: menggunakan ekspresi yang tepat dan spesifik dalam menggambarkan isi dokumen.
4. Berdiri sendiri: deskripsi dari dokumen digambarkan secara lengkap dan dapat dimengerti sepenuhnya tanpa harus merujuk pada dokumen lain.
5. Objektif: terhindar dari interpretasi dan penilaian pribadi pengabstrak.


 Jenis Abstrak
 
 Secara garis besar abstrak dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu abstrak indikatif dan abstrak informatif. Abstrak indikatif berisi pernyataan umum yang menggambarkan tentang apa yang dibahas dalam suatu dokumen. Abstrak indikatif biasanya relatif lebih singkat, terdiri antara 50-100 kata. Abstrak informatif merupakan kondensasi informasi yang berisi tujuan, metode, data, hasil analisis, kesimpulan, dan rekomendasi yang terkandung dalam dokumen. Abstrak informatif biasanya terdiri antara 100-500 kata.
 
Selain abstrak indikatif dan informatif terdapat jenis abstrak indikatif-informatif yang merupakan gabungan dari abstrak indikatif dan informatif. Dalam hal ini bagian-bagian abstrak ditulis secara informatif akan tetapi pokok-pokok yang kurang penting disajikan secara indikatif. Abstrak jenis ini dapat memberikan informasi maksimum dengan panjang minimum.

Disamping abstrak terdapat beberapa jenis ringkasan dokumen yang lain, antara lain anotasi (annotation), ekstrak (extract), ringkasan (summary), singkatan (abridgement), dan sinopsis (synopsis). Pengertian masing-masing istilah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Anotasi adalah catatan yang ditambahkan pada data bibliografi berupa penjelasan yang berkaitan dengan isi dokumen. 
2. Ekstrak adalah bentuk ringkasan dokumen yang terdiri dari satu atau beberapa bagian dari dokumen yang menonjol seperti hasil, kesimpulan, atau rekomendasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi isu utama yang tercakup dalam dokumen.
3. Ringkasan adalah pernyataan mengenai dokumen yang berisi temuan dan kesimpulan yang menonjol dengan tujuan untuk memberikan orientasi pada ide yang signifikan yang terdapat dalam dokumen yang bersangkutan.
4. Singkatan adalah kondensasi dokumen yang berisi gagasan utama yang terdapat dalam dokumen dengan mengabaikan gagasan-gagasan sekunder.
5. Sinopsis adalah ikhtisar yang diberikan oleh pengarang mengenai suatu pekerjaan.

Dalam beberapa basis data, setiap elemen data baik yang merupakan deskripsi fisik maupun deskripsi isi dinyatakan dalam tag yang menunjukkan ruas (field). Sebagai ilustrasi di bawah ini diberikan contoh representasi dokumen dalam format input (Gambar x) dan format output (Gambar y) pada basis data INIS.



INDEKS

Indeks

 Dalam matematika, indeks merupakan notasi yang menunjuk pada unsur tertentu dalam suatu susunan unsur-unsur. Secara umum indeks adalah petunjuk yang sistematik kepada satuan-satuan yang terkandung di dalam, atau konsep yang diturunkan dari koleksi entitas atau basis data. Disamping itu, dalam pengertian praktis indeks juga dapat didefinisikan sebagai daftar referensi secara alfabetis yang biasanya terdapat pada bagian akhir sebuah buku. Dalam ilmu perpustakaan indeks mempunyai arti yang luas, yang secara umum dapat diartikan sebagai catatan mengenai nilai-nilai dari berbagai atribut yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pencarian informasi. Apabila atribut yang dimaksud adalah subjek maka bentuk catatan tersebut adalah indeks subjek, dan apabila atribut yang dimaksud adalah pengarang maka bentuk catatan tersebut adalah indeks pengarang. Secara tradisional, sebagian besar upaya pengindeksan merupakan pengindeksan subjek. 
 
 Dalam Harrod’s Librarian’s Glossary and Reference Book istilah indeks (index term) didefinisikan sebagai bahasa yang digunakan dalam indeks subjek yang merupakan bagian dari sistem temu kembali informasi, terdiri dari susunan istilah yang alphabetis atau variasi dari istilah tersebut. Dalam sistem temu kembali informasi, dokumen dinyatakan dalam himpunan istilah indeks dengan hubungan semantik antar istilah. Sebagai representasi dokumen indeks diharapkan dapat menggambarkan informasi yang terkandung dalam dokumen sehingga dokumen yang diindeks dapat ditemukan melalui istilah indeks yang dipergunakan.
 

Fungsi Indeks 

Indeks mempunyai 3 (tiga) tujuan utama yaitu:
1. Memberikan kemudahan dalam menemukan dokumen berdasarkan subjek;
2. Mengidentifikasi topik suatu dokumen sehingga dapat dihubungkan dengan dokumen lain;
3. Memprediksi relevansi suatu dokumen dengan kebutuhan informasi tertentu.


Sifat indeks

Selain karakteristik representasi informasi seperti yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, menurut Rowley (1995) indeks mempunyai sifat sebagai berikut: 
1. Spesifisitas (specificity): indeks harus merupakan istilah spesifik yang berkaitan dengan subjek dokumen.
2. Mendalam (exhaustivity): indeks yang diberikan pada suatu dokumen harus didasarkan pada analisis subjek yang mendalam.
3. Terhindar dari kesalahan (error): indeks yang diberikan pada suatu dokumen harus terhindar dari kesalahan interpretasi dan intervensi manusia.


Jenis Indeks

Terdapat beberapa jenis indeks subjek. Salah satu jenis indeks yang paling mudah dalam proses pembuatannya adalah indeks KWIC (Keyword In Context). Indeks KWIC adalah indeks yang secara langsung diturunkan dari kata kunci (keyword) yang terdapat dalam judul dokumen dengan susunan seperti aslinya. Kata kunci adalah kata-kata yang digunakan dalam penulisan dokumen dan dianggap mempunyai arti penting.  
Indeks KWIC dibuat dengan membuang semua kata yang tidak mempunyai arti (stop word) yang terdapat dalam judul dokumen. Kata-kata yang tertinggal adalah kata-kata kunci yang tersusun sesuai dengan susunan dalam judul aslinya. Format indek KWIC sangat terbatas, hanya satu baris dengan jumlah karakter tertentu. Judul yang panjang akan dipotong sesuai dengan jumlah karakter yang dapat ditampung dalam baris tersebut. Indeks yang yang ditampilkan dapat berupa bagian kata kunci pada bagian kiri, bagian tengah, atau bagian kanan dari susunan kata-kata kunci yang dihasilkan. Kelemahan indeks KWIC adalah kemungkinan besar indeks KWIC terlihat sangat aneh dan membingungkan bagi pengguna sehingga tidak banyak bermanfaat secara praktis.  

Perkembangan dari indek KWIC adalah indek KWOC (Keyword Out of Context). Kata-kata kunci yang menyusun indeks KWOC sama dengan indeks KWIC, perbedaan hanya terletak pada susunan dan tampilannya. Setiap kata kunci yang diekstrak dari judul disusun sebagai tajuk dan di bawah masing-masing tajuk tersebut diberikan judul lengkap dan referensi sumbernya. Dalam hal ini tidak ada pembatasan ruang untuk setiap cantuman (entry). Kelemahan indeks KWOC adalah kemungkinan besar terdapat tajuk yang berupa kata-kata yang kurang berkualitas seperti kata sifat.

Disamping jenis-jenis indeks tersebut di atas, terdapat satu jenis indeks yang relatif lebih rumit dalam pembuatannya yaitu yang disebut sebagai deskriptor. Deskriptor yaitu istilah indeks yang berupa istilah-istilah standard atau biasa disebut sebagai kosa kata terkendali (controlled vocabulary). Dalam penentuan deskriptor, kata-kata kunci yang diekstrak dari dokumen ditranslasikan ke dalam istilah-istilah atau kosa kata standard yang terdapat dalam bahasa indeks alfabetis seperti tesaurus atau skema klasifikasi.




PROPOSAL PENDIDIKAN PEMAKAI

Perpustakaan merupakan salah satu lembaga yang menyediakan , mengelola dan melayankan informasi. Dengan perannya ini, perpustakaan perlu didukung oleh sistem pengelolaan yang baik. Pendidikan pemakai adalah salah satu jenis kegiatan perpustakaan yang diberikan oleh staf perpustakaan untuk mengajarkan kepada pemakainya tentang penggunaan perpustakaan beserta koleksi dan fasilitas lainnya.

Instruksi bibliografi merupakan suatu bentuk bimbingan pemakai bagi mahasiswa semester akhir, para peneliti dan dosen. Program ini berkaitan dengan penggunaan sumber daya perpustakaan untuk menjawab permintaan informasi. Kepada pemakai diperkenalkan sumber-sumber informasi dalam berbagai subyek.
Instruksi bibliografi bertujuan:

• Mengenal bahan atau karya referens 
• Memperagakan penggunaan majalah indeks
• Memberikan keterangan mengenai katalog 
• Membantu menentukan tajuk subjek
• Menggunakan alat-alat bantu bibliogarafi lainnya.
Metode yang diapakai dalam penyampaian materi yang diajarkan yaitu:
• Presentasi
• Peragaan penelusuran
• Tanya jawab
• Kuis

Sarana yang disediakan untuk menunjang pelaksanaan instruksi bibliografi adalah:
• Ruang pertemuan/laboratorium komputer
• Peralatan ; komputer, projektor dan pengeras suara
• Bahan perpustakaan rujukan atau referens dari berbagai disiplin ilmu
• Brosur dan buku panduan penelusuran

Persiapan yang dilakukan sebelum diadakan kegiatan instruksi bibliografi adalah sebagai berikut:

• Penysusuan jadwal, yaitu jadwal pelaksanaan dan jadwal tutorial.
• Penyusunan bahan/materi yang akan disampaikan.
• Pencarian sponsorship.
• Menyusun uraian tugas dan tata tertib.
• Publikasi dan Promosi







Assalamu'alaikum. Wr.Wb.

Waktu akan dipertanggungjawabkan

Frofilku

Foto saya
Palembang, Indonesia
MOTTO: "Hidup Adalah Perjuangan"

Total Tayangan Halaman

Entri Populer