Powered By Blogger

SELAMAT DATANG di Blog Putera Pulau Beringin

Semoga Bermanfaat..!

Kamis, November 24, 2016

SUSUNAN PERKAWINAN MENURUT ADAT SEMENDE

1. Naikkah Rasan
2. Mutuskah Rasan
3. Nikah
4. Merbie
5. Nyulow
6. Nampunkah Kule
7. Bunting Tandang
8. Ngantat Bunting Balik/Bekhulang
9. Nguni,Nulung Njawat
10. Nulung Ngetam
11. Tandang,Udim Ngetam
12.Balik dari Tandang Udim Ngetam

Penjelasan poin demi poin sebagai berikut;

1. Naikkah Rasan
Dua orang utusan dari pihak laki-laki datang kerumah pihak perempuan sambil membawa SIGUH yang telah lengkap dengan isinya terdiri dari sihih,gambie, pinang,kapuw sihih, & mbaku,rokok. Setelah sampai di rumah pihak perempuan maka SIGUH tersebut diletakkan sambil berbicara dengan kata2 kiasan, isi pembicaraan ingin meminang anak gadis dirumah itu,kemudian di sambut oleh pihak perempuan,sambil mengambil SIGUH lalu mengambil sirih lalu dimakan,
kalau sudah di ambil tandanye pinangan pihak laki-laki diterima. Selanjutnya pembicaraan diteruskan untuk memutuskan tanggal,bulan,tahun untuk memutuskah Rasan tersebut.

2. Mutuskah Rasan

Mutuskah rasan adalah menjadikan Rasan,setelah sampai waktu yang dijanjikan untuk mutuskan rasan maka pihak perempuan NJUADAH, nyembelih ayam untuk menyambut kedatangan pihak laki-laki. Pihak laki-laki datang kerumah pihak perempuan sambil membawa SIGUH dan isinya serta membawa tande rasan ade (jadi), misalnya kain bumpak atau kain songket,kemudian di berikan kepada pihak perempuan. Dalam acara ini ditentukan waktu dan tempat pernikahan akan dilangsungkan termasuk juga acara bagu’an bimbang rami (resepsi) dilaksanakan selama tujuh hari tujuh malam.

3. Pernikahan

Dalam acara pernikahan calon mepelai lai-laki yang di temani oleh teman-temannya bujang,diiringi oleh utusan keluarganya pergi kerumah pihak perempuan,dirumah perempuan tersebut telah berkumpul semua jurai antara lain Payung Jurai, Jenang Jurai, Meraje, anak belai serta kaum perwatin, Khatib, Penghulu. Selanjutnya petugas menikahkan kedua pengantin tersebut sesuai aturan Agama, Adat yang berlaku.

4. Merbie

Pihak mepelai laki-laki membawa seekor kerbau atau sapi atau kambing/domba sesuai kesepakatan dan kemampuan kerumah pihak perempuan. Kegunaan nya untuk gulai/sayur pada hari nampunkah kule (bagua’an/sedekah).

5. Nyulow

Setelah diterime Perbie tersebut oleh pihak perempuan, maka pihak perempuan memberi satu tanpang (Loyang) Juadah, sepehiuk nasi dan gulai,lalu di antar kerumah pihak laki-laki. Setelah diterima Penyulow tersebut pihak bugae memanggil Payung Jurai, Jenang Jurai, Meraje untuk makan bersama penyulow yang diantar pihak perempuan tadi.

6. Nampunkah Kule

Nampunkah kule ini semua keluarge dari pihak Ibu dan Ayah mepelai laki-laki berkumpul di Rumah Tunggutubang mepelai tersebut, kemudian Meraje dari Ibu dan Meraje dari Ayah mengumpulkan seluruh anak buahnya untuk mendatangi rumah pihak perempuan,untuk makan ber sama-sama di rumah pihak mempelai perempuan, di rumah pihak perempuan itu telah siap untuk menerima Kule dari pihak laki-laki dan pada waktu itulah mengadakan perubahan TUTUAN, (Panggilan).
Misalnya Ayah dan Ibu mepelai laki-laki memanggil Ayah dan Ibu mepelai perempuan Adik, Ayah dan Ibu mepelai perempuan memanggil kepada Ayah dan Ibu mepelai laki-laki Kakak. Maka selanjutnya kalau tutuan mepelai laki memanggil Mamak, Uwak Ibung, sebaliknya mepelai perempuan memanggil dengan sebutannya warang tetapi, kalau mepelai laki-laki perempuan memanggil Bapang Tue, Bapang Kecik atau Endung Tue, Endung Kecik, pengantin tersebut memanggil Beliau Banyak Bugae untuk panggilan Ayah mertua, dan untuk panggilan Ibu mertua di panggil Beliu Banyak Betine. Setelah pengatin tadi mempunyai keturunan maka panggilan tadi berubah, pengantin laki-laki memanggil kepada mertua laki-laki menjadi Kiyai. Sedangkan kepada mertua perempuan panggilan menjadi Niyai. Bagi pengantin perempuan memanggil mertua laki-laki Pengiran, dan kepada Mertua perempuan di panggil Tuan. tutuan ini harus di pakai dengan penuh rasa tanggung jawab, guna untuk menjaga tutur kata maupun perbuatan dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta keharmunisan dalam keluarga,istila dalam adat semende dikenal 3 BE (Beresie,Besendi,Besundi) untuk uraian lengkap tentang 3 BE secara lengkap akan di jelaskan dalam bagian berikutnya.

7. Bunting Tandang

Setelah selesai nampunkah Kule maka mepelai perempuan diantar kerumah mempelai laki-laki yang ditemani oleh afit jurainya dengan diiringi afit jurai, itu sambil membawa Ambinan, yang berisi; Bakul, Nihu, Tuku dan lain sebagainya, disertai dengan Juadah delapan talam dan Nasi beserta gulainya, pakaian lainnya untuk diserahkan kepada pihak laki-laki.

8. Ngantat Bunting Balik/Behulang

Setelah semuanya selesai mengenal satu sama lainnya maka mepelai perempuan dan mepelai laki-laki yang dipimpin oleh Meraje,sambil membawa perabot rumah tangga secara lengkap atau menurut kemampuannya. Pada waktu itulah Meraje dari pihak laki-laki menyerahkan mepelai laki-laki dan mepelai perempuan kepada pihak mepelai perempuan.

9. Nguni/Nulung Njawat
Bersambung…

Selasa, November 01, 2016

Rapat Pengurus Taberkap, 1 November 2016


Rapat Pengurus dan TPK Taberkap, dalam rangka persiapan rapat anggota bulan Desember 2016 di Puncak - Bogor.

Assalamu'alaikum. Wr.Wb.

Waktu akan dipertanggungjawabkan

Frofilku

Foto saya
Palembang, Indonesia
MOTTO: "Hidup Adalah Perjuangan"

Total Tayangan Halaman

Entri Populer