Dhingra & Mahajan, pada penelitian penggunaan jurnal elektronik di perpustakaan AC-Joshi, Universitas Panjab, India terhadap 150 pengguna. Hasil penelitian tersebut 72% responden mengemukakan bahwa kurangnya pelatihan merupakan masalah utama dalam mengakses jurnal elektronik. Begitu juga penelitian yang dilakukan di Universitas Delhi, India terhadap 68 pengguna. Hasilnya sebanyak 64% responden sangat membutuhkan pelatihan yang tepat agar dapat memanfaatkan jurnal elektronik. Mereka mengatakan karena keterbatasan waktu dalam pelatihan, mereka tidak dapat menggunakan e-journal secara efektif. Hasil penelitian di atas mengidentifikasi rendahnya tingkat akses karena faktor motivasi penggunaan serta kurangnya pelatihan cara mengakses jurnal elektronik.
Untuk membaca jurnal elektronik dibutuhkan keterampilan dalam menggunakan komputer. Pemanfaatan jurnal elektronik membutuhkan keterampilan penelusuran, mendownload artikel, navigasi artikel maupun antar artikel. Chan (1999: 110) mengidentifikasi hal ini sebagai kendala dalam pemanfaatan koleksi elektronik. Berdasarkan pengamatan Stenberg & Lindquist (1995) dengan banyaknya jumlah elektronik yang diterbitkan dan masing-masing jurnal elektronik tersebut berbeda interface, diperlukan keterampilan dalam memanfaatkannya.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kling & McKim (2000) bahwa pemanfaatan jurnal elektronik dapat mengalami peningkatan, antaralain disebabkan oleh keterampilan pengguna dalam menggunakan komputer dan internet. Hasil survey Raza dan Upadhyay (2006), mengungkapkan beberapa masalah ketika memanfaatkan jurnal elketronik, yaitu kurangnya pelatihan dan mendownload artikel sangat lambat. Chandrakumar (2009) dari hasil penelitiannya di Universitas Madras India, merekomendasikan bahwa perpustakaan perlu melakukan program pelatihan berorientasi pengguna. Dengan adanya program pelatihan tersebut diharapkan meningkatnya penggunaan dan aksesbilitas jurnal elektronik. Pelatihan (user education) merupakan komponen penting dalam pemanfaatan jurnal elekktronik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh DeGroote & Dorsch (2003: 231) bahwa kurangnya pelatihan penggunaan pangkalan data terpasang jurnal elektronik merupakan penghambat dalam pemanfaatan.
Penelitian pemanfaatan jurnal elektronik yang dilakukan oleh Lydia (2007) di Universitas Bello, sebanyak 75,5% responden mengatakan faktor utama yang mempengaruhi penyediaan dan penggunaan jurnal elektronik diantaranya layanan internet lambat dan komputer tidak memadai untuk akses internet. Hal ini berimplikasi kepada dosen dan peneliti, menjadikan penghalang dalam memanfaatkan jurnal elektronik. Penelitian ini merekomendasikan harus tersedia infrastruktur yang memadai supaya jurnal elektronik dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Chandrakumar (2009) dalam penelitiannya mengidentifikasi kesulitan dalam mengakses Internet yaitu link yang rusak dan ketidakstabilan jaringan. Penelitian tersebut merekomendasikan universitas harus memperbaiki layanan ineternet dengan meningkatkan bandwith dan kapasitas server, sebagai upaya meningkatkan pemanfaatan jurnal elektronik.
Kemajuan teknologi informasi hendaknya diimbangi dengan keterampilan memanfaatkan teknologi tersebut. begitu juga dalam pemanfaatan jurnal elektronik, pendidikan dan pelatihan berkesinambungan sangat diperlukan. Sesuai pernyataan Lanham, dalam Wiranto (2008: 60) pentingnya mempertimbangkan kemampuan manusia untuk mempelajari dan memahami isi, konsep, jarak, dimensi yang tidak mengabaikan keterbatasan pemahaman.
Pendit (2008: 119) mengatakan bahwa: dibidang perpustakaan dan informasi, keberakasaraan informasi segera dikaitkan dengan kemampuan mengakses dan memanfaatkan secara benar sejumlah informasi yang tersedia di internet. Hal yang perlu di perhatikan dalam memanfaatkan teknologi internet ini, pengguna (user) diharapkan memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam menelusur informasi serta mengetahui strategi penelusuran agar dalam penelusuran bisa lebih efektif dan efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar