Powered By Blogger

SELAMAT DATANG di Blog Putera Pulau Beringin

Semoga Bermanfaat..!

Rabu, Juli 25, 2012

"Selamat Menunaikan Ibadah Puasa"


Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman (îmânan) dan mengharapkan balasan dari Allah (ihtisâban), maka Dia akan mengampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Al-Bukhari)
Puasa yang diperintahkan dan dianjurkan dalam Alquran dan Sunnah ialah aktivitas meninggalkan, membatasi, dan menjauhi. Dalam pengertian lain, puasa ialah aktivitas menjauhi dan menahan dari dorongan perut dan kemaluan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT. 
Puasa memiliki banyak hikmah dan keutamaan, di antaranya adalah terapi menyucikan jiwa (tazkiyah al-nafs), menjaga kesehatan, mengontrol nafsu, mengajarkan rasa kebersyukuran, dan melatih kesabaran. Nabi saw. bersabda, “Puasa adalah bulan kesabaran. Tiga hari dari setiap bulan akan mengusir kedengkian dalam hati.”
Hikmah paling utama dari puasa adalah agar manusia mencapai derajat takwa dan naik peringkat menjadi seorang muttaqin.


Rabu, Maret 07, 2012

Penyegaran Karyawan

“ Penyegaran Karyawan” bagi karyawan kependidikan UAJ, yang diadakan oleh Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) Unika Atma Jaya Jakarta, tepatnya Selasa & Rabu /29 dan 30 Nopember 2011 dengan fasilitator “ Enligten Human Development Center” bertempat di Pondok Remaja Anugerah, Gunung Geulis, Bogor.
Tema acara tersebut yaitu “ Recharge Your Spirit” dengan tujuan khusus, memberikan dan meningkatkan semangat baru dalam berkarya di Unika Atma Jaya Jakarta.

Tujuan secara umum yaitu:

  1. Siap menghadapi perubahan kepemimpinan
  2. Meningkatkan pelayanan dengan semboyan (CAR = Cepat, Akurat dan Ramah)
  3. Kesadaran bahwa mahasiswa merupakan stakeholder utama
  4. Koordinasi dalam unit dan antar unit harus terjalin dengan baik
  5. Selalu bersyukur

Dari acara tersebut, ada beberapa hal penting yang patut kita aplikasikan di lingkungan kerja UAJ atau dimanapun yaitu:

  1. Meningkatkan pelayanan dengan CAR = CEPAT, AKURAT, RAMAH
  2. Kebersamaan dalam suatu tim sangat diperlukan.
  3. Apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai.
  4. Berupaya memberi lebih untuk kebaikan.

***Ali.N. Khani***

Senin, Februari 06, 2012

Tanda Kasih untuk Ibu Ai Lien

Ramah, rajin, tekun, dan sederhana demikian kesan yang akan kita dapat ketika bertemu perempuan kelahiran Jakarta, 15 Oktober 1955 ini। Keutamaan itulah yang membuat Ibu Diao Ai Lien atau Ibu Ai Lien (demikiaan beliau biasa disapa) lewat tulisannya berjudul “Transformasi Perpustakaan Perguruan Tinggi: Customer-Focused” semakin mengantarkannya mendapat penghargaan sebagai juara 1 Pustakawan Tingkat Nasional 2010 dari Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia (sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)।

Awalnya, alumna Fakultas Hukum Unika Atma Jaya ini tidak menyangka akan berprofesi menjadi pustakawan. Pada tahun 1984, usai mengambil gelar Master Ilmu Sosial bidang Sosiologi dari De La Salle University, Filipina, Ibu Ai Lien yang ketika itu bekerja sebagai peneliti di Pusat Kajian Pembangunan Masyarakat (PKPM) Unika Atma Jaya diminta membantu mengolah koleksi Perpustakaan PKPM. Beliau pun semakin tertarik belajar ilmu perpustakaan hingga pada tahun 1988 mengambil program master perpustakaan di University Sheffield, United Kingdom, dan lulus pada tahun 1989. Kemudian, pada tahun 1990, ia belajar S3 ke Loughborough University of Technology, United Kingdom dan meraih gelar Doktor bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada tahun 1995.

Pulang ke Indonesia, Ibu Ai Lien ditunjuk menjadi Koordinator Perpustakaan Unika Atma Jaya tahun 1999 dan Koordinator Jaringan Perpustakaan APTIK (Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik) tahun 2003 sampai sekarang. Tekadnya hampir tidak pernah surut dalam mengembangkan Unika Atma Jaya, secara khusus di bagian perpusatakaan.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, Selasa (3/1) pukul 13.30 WIB, pemegang jantung universitas ini, meminjam analogi Presiden Harvard University, Charles William Eliot, mengalami pendarahan otak secara tiba-tiba. Para karyawannya yang menyadari hal tersebut, langsung melarikan beliau ke UGD Rumah Sakit Jakarta (RSJ) dengan menggunakan taksi.

Setelah satu setengah jam berada di UGD, Ibu Ai Lien menjalani CT-Scan. Pada saat CT-Scan, Ibu Ai Lien muntah-muntah karena pendarahan yang semakin banyak dari 35 cc menjadi 90 cc.

Melihat kondisi seperti itu beliau dipindahkan ke IGD Rumah Sakit MRCCC Siloam pada pulul 23:00 WIB karena dokter ahli bedah otak yang berpengalaman berpraktek di rumah sakit yang resmi beroperasi pada 2011 silam tersebut.

Keesokan harinya, Rabu (4/1), pkl। 01:00-05:00 WIB, Ibu Ai Lien menjalani operasi besar karena pendarahan sudah mencapai 90 cc dan otak sudah bergeser lebih dari 3 mm। Setelah operasi, beliau istirahat di ICU selama 2 hari. Kemudian, beliau dipindahkan ke kamar perawatan. Namun, baru 1 hari berada di ruang tersebut, Ibu Ai Lien dipindahkan lagi ke ICU selama 2 hari karena demam dan tekanan darah tingginya kembali naik. Dokter khawatir jika terjadi infeksi bakteri di kepalanya pada saat itu.

सुम्बेर
Marketing & Public Relations
Universitas Katolik Indonesia ATMA JAYA
Jl. Jenderal Sudirman No. 51, Jakarta 12930, Indonesia
Tel : (62-21) 570 3306 ext. 359
Fax : (62-21) 570 8811
Website : www.atmajaya.ac.id
Email : pr@atmajaya.ac.id

Pemasaran Perpustakaan

Pemasaran dalam konteks perpustakaan, merupakan suatu cara untuk mendapatkan hubungan yang saling menguntungkan antara perpustakaan dengan pemakainya.
Proses pemasaran perpustakaan adalah rangkaian kegiatan yang berawal dari:
· menganalisa kebutuhan pemakai
· membangun komunikasi perpustakaan dengan pemakai
· penyajian produk untuk memenuhi kebutuhan.

Pemasaran adalah seni meramu 5P, yaitu:
1. People
Semua aktifitas pada dasarnya sangat tergantung pada orang yang melakukannya. Oleh karena itu pada setiap organisasi, investasi paling besar adalah dialokasikan pada pengadaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Ada 2 hal yang harus diperhatikan oleh manajemen perpustakaan dalam hal membentuk SDM tangguh, yaitu:
· harus mempunyai kompetensi di bidangnya yang tercermin pada tingkat dan jenis pendidikan yang telah diraihnya.
· harus mempunyai komitmen bagi kemajuan organisasi yang menaunginya.

2. Product
Dalam konteks perpustakaan, produk adalah jasa yang ditawarkan, seperti koleksi, jasa rujukan, internet, dll. Produk mempunyai siklus normatif yaitu mulai dari lahir, berkembang, mencapai puncak, kemudian meredup. Koleksi yang dimiliki perpustakaan juga mempunyai siklus hidup. Sebuah buku bisa mengalami peminjaman yang sangat tinggi pada waktu tertentu, kemudian setelah beberapa waktu tidak lagi dibutuhkan oleh pemustaka.

Untuk mempunyai siklus yang panjang, sebuah produk harus mempunyai atribut (karakteristik yang melekat). Misalnya jasa rujukan, mempunyai atribut koleksi edisi terbaru, ruang yang nyaman dan petugas yang profesional. Produk juga harus mempunyai nama (brand) untuk membedakan dengan produk sejenis dan mengingatkan konsumen atas nama produk yang dikonsumsinya. Misalnya layanan internet di perpustakaan diberi nama khusus VICE singkatan dari Virtual Cepat, jadi ketika pemakai datang ke perpustakaan cukup menyebut VICE untuk layanan internet.

3. Place
Tempat juga mempunyai peran menentukan bagi berhasilnya sebuah produk di pasar. Gedung perpustakaan yang strategis dan mudah diakses menjadi syarat utama agar pemustaka mau datang dan menggunakan jasa perpustakaan yang ditawarkan.

4. Price
Perang harga sudah menjadi pemandangan umum dalam pemasaran produk। Sebagai contoh operator telepon selular, setiap hari menggoda konsumen dengan fasilitas dengan harga murah. Perpustakaan selama ini dikenal sebagai lembaga non-profit yang menggratiskan setiap layanan yang diberikan. Kondisi ini memberikan lebih banyak dampak negatifnya, karena pengelola menjadi kurang semangat dan serius meberikan layanan terbaiknya. Sementara pemustaka kurang menghargai nilai suatu layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Sebaiknya perpustakaan sudah mulai berfikir untuk menggunakan tarif pada layanan tertentu kepada pemustaka.


5. Promotion
Promosi pada intinya adalah memberikan informasi yang menguntungkan bagi organisasi kepada pelanggan. Kebanyakan perpustakaan lemah dalam kegiatan promosi dikarenakan pemikiran “product oriented” yang berakibat pengelola perpustakaan dan pustakawan befikir bahwa, mereka yang dibutuhkan pelanggan, bukan mereka yang membutuhkan pelanggan. Cara berfikir seperti ini mengakibatkan pengelola perpustakaan enggan memberikan layanan yang terbaik. Sementara itu pada kenyataannya sekarang ini, pelanggan telah mempunyai alternatif sumber informasi yaitu internet.

Bagaimana Perpustakaan ke Depan?


Melihat perkembangan, keberadaan dan pemakaian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin canggih, mudah dan murah di Indonesia, diperkirakan dalam waktu dekat perpustakaan akan kedatangan “tamu baru”. Mereka mempunyai keterampilan dan peralatan TIK yang baik dan cara pandang terhadap perpustakaan yang berbeda baik sebagai tempat, layanan, format koleksi dan kemampuan pustakawan.

Tamu baru tersebut lebih canggih dalam berteknologi, lebih cenderung bekerja dalam kelompok, dan lebih terbuka bagi pembelajaran bebasis masalah. Mereka menuntut perpustakaan untuk memberikan lingkungan belajar yang berbeda untuk mendukung tugas, belajar dan riset. Mereka datang ke perpustakaan bukan untuk mengakses informasi, tetapi untuk menghemat waktu atau mendapatkan layanan informasi yang mempunyai nilai tambah.

a. Pemustaka akan menuntut ruangan nyaman untuk berfikir dan bekerja yang kondusif, didukung oleh fasilitas teknologi informasi terkini, ruang duduk dirancang untuk penggunaan peralatan nirkabel
b. Perpustakaan akan muncul sebagai pusat manajemen pengetahuan (knowledge management center), yang mendukung berbagai kegiatan dari penciptaan pengetahuan sampai utilitasi pengetahuan.
c. Perpustakaan harus memberikan layanan online ke berbagai informasi digital dan mengarsipkan informasi digital untuk organisasinya bekerjasama dengan divisi teknologi informasi.
d. Titik layanan berubah dari melayani pemustaka dengan koleksi, menjadi titik layanan konsultasi untuk pemustaka.

Sumber: Fuad Gani, SS. MA.
yang disampaikan pada Seminar & Workshop Nasional “How to Market the Hybrid Libraries” 24 – 25 Nopember 2011 di Auditorium Perpustakaan UI Depok.

Jumat, Januari 27, 2012

51 Keutamaan Dzikir

(1) Dengan dzikir akan mengusir setan.

(2) Dzikir mudah mendatangkan ridho Ar Rahman.

(3) Dzikir dapat menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana.

(4) Dzikir membuat hati menjadi gembira dan lapang.

(5) Dzikir menguatkan hati dan badan.

(6) Dzikir menerangi hati dan wajah pun menjadi bersinar.

(7) Dzikir mudah mendatangkan rizki.

(8) Dzikir membuat orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan.

(9) Dzikir akan mendatangkan cinta Ar Rahman yang merupakan ruh Islam.

(10) Dzikir akan mendekatkan diri seseorang pada Allah sehingga memasukkannya pada golongan orang yang berbuat ihsan yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihatnya.

(11) Dzikir akan mendatangkan inabah, yaitu kembali pada Allah ‘azza wa jalla. Semakin seseorang kembali pada Allah dengan banyak berdzikir pada-Nya, maka hatinya pun akan kembali pada Allah dalam setiap keadaan.

(12) Dengan berdzikir, seseorang akan semakin dekat pada Allah sesuai dengan kadar dzikirnya pada Allah ‘azza wa jalla. Semakin ia lalai dari dzikir, ia pun akan semakin jauh dari-Nya.

(13) Dzikir akan semakin menambah ma’rifah (pengenalan pada Allah). Semakin banyak dzikir, semakin bertambah ma’rifah seseorang pada Allah.

(14) Dzikir mendatangkan rasa takut pada Rabb ‘azza wa jalla dan semakin menundukkan diri pada-Nya. Sedangkan orang yang lalai dari dzikir akan semakin terhalangi dari rasa takut pada Allah.

(15) Dzikir akan mudah meraih apa yang Allah sebut dalam ayat,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ

Ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” (QS. Al Baqarah: 152). Ibnul Qayyim mengatakan, “Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.”

(16) Dengan dzikir, hati akan semakin hidup. Ibnul Qayyim pernah mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,

الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء ؟

Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?”

(17) Hati dan ruh semakin kuat dengan dzikir. Jika seseorang melupakan dzikir maka kondisinya sebagaimana badan yang hilang kekuatan. Ibnul Qayyim rahimahullah menceritakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sesekali pernah shalat Shubuh dan beliau duduk berdzikir pada Allah Ta’ala sampai beranjak siang. Setelah itu beliau berpaling padaku dan berkata, ‘Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’ –atau perkataan beliau yang semisal ini-.

(18) Dzikir menjadikan hati semakin kilap yang sebelumnya berkarat. Karatnya hati disebabkan lalai dari dzikir pada Allah. Sedangkan kilapnya hati adalah dengan dzikir, taubat dan istighfar.

(19) Dzikir akan menghapus dosa karena dzikir adalah kebaikan terbesar dan kebaikan akan menghapus kejelekan.

(20) Dzikir pada Allah dapat menghilangkan kerisauan.

(21) Ketika seorang hamba rajin mengingat Allah (berdzikir), maka Allah akan mengingat dirinya di saat ia butuh.

(22) Jika seseorang mengenal Allah -dengan dzikir- dalam keadaan lapang, Allah akan mengenalnya dalam keadaan sempit.

(23) Dzikir akan menyelematkan seseorang dari adzab neraka.

(24) Dzikir menyebabkan turunnya sakinah (ketenangan), naungan rahmat, dan dikelilingi oleh malaikat.

(25) Dzikir menyebabkan lisan semakin sibuk sehingga terhindar dari ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), dusta, perbuatan keji dan batil.

(26) Majelis dzikir adalah majelis para malaikat dan majelis orang yang lalai dari dzikir adalah majelis setan.

(27) Orang yang berzikir begitu bahagia, begitu pula ia akan membahagiakan orang-orang di sekitarnya.

(28) Dzikir akan memberikan rasa aman bagi seorang hamba dari kerugian di hari kiamat.

(29) Karena tangisan orang yang berdzikir, Allah akan memberikan naungan ‘Arsy padanya di hari kiamat yang amat panas.

(30) Sibuknya seseorang pada dzikir adalah sebab Allah memberi untuknya lebih dari yang diberikan pada peminta-minta.

(31) Dzikir adalah ibadah yang paling ringan, namun ibadah tersebut amat mulia.

(32) Dzikir adalah tanaman surga.

(33) Pemberian dan keutamaan yang diberikan pada orang yang berdzikir tidak diberikan pada amalan lainnya.

(34) Senantiasa berdzikir pada Allah menyebabkan seseorang tidak mungkin melupakan-Nya. Orang yang melupakan Allah adalah sebab sengsara dirinya dalam kehidupannya dan di hari ia dikembalikan. Seseorang yang melupakan Allah menyebabkan ia melupakan dirinya dan maslahat untuk dirinya. Allah Ta’alaberfirman,

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka Itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hasyr: 19)

(35) Dzikir adalah cahaya bagi pemiliknya di dunia, kubur, dan hari berbangkit.

(36) Dzikir adalah ro’sul umuur (inti segala perkara). Siapa yang dibukakan kemudahan dzikir, maka ia akan memperoleh berbagai kebaikan. Siapa yang luput dari pintu ini, maka luputlah ia dari berbagai kebaikan.

(37) Dzikir akan memperingatkan hati yang tertidur lelap (yang lalai). Hati bisa jadi sadar dengan dzikir.

(38) Orang yang berdzikir akan semakin dekat dengan Allah dan bersama dengan-Nya. Kebersamaan di sini adalah dengan kebersamaan yang khusus, bukan hanya sekedar Allah itu bersama dalam arti mengetahui atau meliputi hamba-Nya. Namun kebersamaan ini menjadikan lebih dekat, mendapatkan perwalian, cinta, pertolongan dan taufik Allah. Kebersamaan yang dimaksudkan sebagaimana firman AllahTa’ala,

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An Nahl: 128)

وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 249)

وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al ‘Ankabut: 69)

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita.” (QS. At Taubah: 40)

(39) Dzikir dapat menyamai seseorang yang memerdekakan budak, menafkahkan harta, juga dapat menyamai seseorang yang menunggang kuda dan berperang dengan pedang (dalam rangka berjihad) di jalan Allah.

Sebagaimana terdapat dalam hadits,

مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ ، كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ

Barangsiapa yang mengucapkan ‘Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku, wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syain qodiir dalam sehari sebanyak 100 kali, maka itu seperti memerdekakan 10 budak.[1]

Ibnu Mas’ud mengatakan, “Sungguh aku banyak bertasbih pada Allah Ta’ala (mengucapkan subhanallah) lebih aku sukai dari beberapa dinar yang aku infakkan fii sabilillah (di jalan Allah).”

(40) Dzikir adalah inti dari bersyukur.

Tidaklah dikatakan bersyukur pada Allah Ta’ala orang yang enggan berdzikir. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada Mu’adz,

« يَا مُعَاذُ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ ». فَقَالَ « أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ »

Wahai Mu’adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu. Demi Allah, aku mencintaimu.” Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku menasehatkan kepadamu –wahai Mu’adz-, janganlah engkau tinggalkan di setiap akhir shalat bacaan ‘Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik’ (Ya Allah tolonglah aku untuk berdzikir dan bersyukur serta beribadah yang baik pada-Mu).[2] Dalam hadits ini digabungkan antara dzikir dan syukur. Begitu pula Allah Ta’ala menggabungkan antara keduanya dalam firman Allah Ta’ala,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al Baqarah: 152).

Hal ini menunjukkan bahwa penggabungan dzikir dan syukur merupakan jalan untuk meraih bahagia dan keberuntungan.

(41) Makhluk yang paling mulia adalah yang bertakwa yang lisannya selalu basah dengan dzikir pada Allah. Orang seperti inilah yang menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Ia pun menjadikan dzikir sebagai syi’arnya.

(42) Hati itu ada yang keras. Kerasnya hati dapat dilebut dengan berdzikir pada Allah. Oleh karena itu, siapa yang ingin sembuh dari hati yang keras, maka perbanyaklah dzikir pada Allah.

Ada yang berkata kepada Al Hasan, “Wahai Abu Sa’id, aku mengadukan padamu akan kerasnya hatiku.” Al Hasan berkata, “Lembutkanlah dengan dzikir pada Allah.”

Ketika hati semakin lalai, semakin keras hati tersebut. Jika seseorang berdzikir pada Allah, lelehlah kekerasan hati sebagaimana timah itu dapat meleleh dengan api. Kerasnya hati akan meleleh semisal itu, yaitu dengan dzikir pada Allah.

(43) Dzikir adalah obat hati sedangkan lalai dari dzikir adalah penyakit hati.

Mak-huul, seorang tabi’in, berkata, “Dzikir kepada Allah adalah obat (bagi hati). Sedangkan sibuk membicarakan (‘aib) manusia, itu adalah penyakit.”

(44) Tidak ada sesuatu yang membuat seseorang mudah meraih nikmat Allah dan selamat dari murka-Nya selain dzikir pada Allah. Jadi dzikir adalah sebab datangnya nikmat dan tertolaknya murka Allah. AllahTa’ala berfirman,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7).

Dzikir adalah inti syukur sebagaimana telah disinggung sebelumnya. Sedangkan syukur akan mendatangkan nikmat dan semakin bersyukur akan membuat nikmat semakin bertambah.

(45) Dzikir menyebabkan datangnya shalawat Allah dan dari malaikat bagi orang yang berdzikir. Dan siapa saja yang mendapat shalawat (pujian) Allah dan malaikat, sungguh ia telah mendapatkan keuntungan yang besar. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42) هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا (43)

Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al Ahzab: 41-43)

(46) Dzikir kepada Allah adalah pertolongan besar agar seseorang mudah melakukan ketaatan. Karena Allah-lah yang menjadikan hamba mencintai amalan taat tersebut, Dia-lah yang memudahkannya dan menjadikan terasa nikmat melakukannya. Begitu pula Allah yang menjadikan amalan tersebut sebagai penyejuk mata, terasa nikmat dan ada rasa gembira. Orang yang rajin berdzikir tidak akan mendapati kesulitan dan rasa berat ketika melakukan amalan taat tersebut, berbeda halnya dengan orang yang lalai dari dzikir. Demikianlah banyak bukti yang menjadi saksi akan hal ini.

(47) Dzikir pada Allah akan menjadikan kesulitan itu menjadi mudah, suatu yang terasa jadi beban berat akan menjadi ringan, kesulitan pun akan mendapatkan jalan keluar. Dzikir pada Allah benar-benar mendatangkan kelapangan setelah sebelumnya tertimpa kesulitan.

(48) Dzikir pada Allah akan menghilangkan rasa takut yang ada pada jiwa dan ketenangan akan mudah diraih. Sedangkan orang yang lalai dari dzikir akan selalu merasa takut dan tidak pernah merasakan rasa aman.

(49) Dzikir akan memberikan seseorang kekuatan sampai-sampai ia bisa melakukan hal yang menakjubkan. Contohnya adalah Ibnu Taimiyah yang sangat menakjubkan dalam perkataan, tulisannya, dan kekuatannya. Tulisan Ibnu Taimiyah yang ia susun sehari sama halnya dengan seseorang yang menulis dengan menyalin tulisan selama seminggu atau lebih. Begitu pula di medan peperangan, beliau terkenal sangat kuat. Inilah suatu hal yang menakjubkan dari orang yang rajin berdzikir.

(50) Orang yang senantiasa berdzikir di jalan, di rumah, di lahan yang hijau, ketika safar, atau di berbagai tempat, itu akan membuatnya mendapatkan banyak saksi di hari kiamat. Karena tempat-tempat tadi, semisal gunung dan tanah, akan menjadi saksi baginya di hari kiamat. Kita dapat melihat hal ini pada firman AllahTa’ala,

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5)

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.” (QS. Az Zalzalah: 1-5)

(51) Jika seseorang menyibukkan diri dengan dzikir, maka ia akan terlalaikan dari perkataan yang batil seperti ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), perkataan sia-sia, memuji-muji manusia (secara berlebihan), dan mencela manusia. Karena lisan sama sekali tidak bisa diam. Lisan boleh jadi adalah lisan yang rajin berdzikir dan boleh jadi adalah lisan yang lalai. Kondisi lisan adalah salah satu di antara dua kondisi tersebut. Ingatlah bahwa jiwa jika tidak tersibukkan dengan kebenaran, maka pasti akan tersibukkan dengan hal yang sia-sia.[3]

Sumber:


Assalamu'alaikum. Wr.Wb.

Waktu akan dipertanggungjawabkan

Frofilku

Foto saya
Palembang, Indonesia
MOTTO: "Hidup Adalah Perjuangan"

Total Tayangan Halaman

Entri Populer