Powered By Blogger

SELAMAT DATANG di Blog Putera Pulau Beringin

Semoga Bermanfaat..!

Senin, Februari 06, 2012

Tanda Kasih untuk Ibu Ai Lien

Ramah, rajin, tekun, dan sederhana demikian kesan yang akan kita dapat ketika bertemu perempuan kelahiran Jakarta, 15 Oktober 1955 ini। Keutamaan itulah yang membuat Ibu Diao Ai Lien atau Ibu Ai Lien (demikiaan beliau biasa disapa) lewat tulisannya berjudul “Transformasi Perpustakaan Perguruan Tinggi: Customer-Focused” semakin mengantarkannya mendapat penghargaan sebagai juara 1 Pustakawan Tingkat Nasional 2010 dari Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia (sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)।

Awalnya, alumna Fakultas Hukum Unika Atma Jaya ini tidak menyangka akan berprofesi menjadi pustakawan. Pada tahun 1984, usai mengambil gelar Master Ilmu Sosial bidang Sosiologi dari De La Salle University, Filipina, Ibu Ai Lien yang ketika itu bekerja sebagai peneliti di Pusat Kajian Pembangunan Masyarakat (PKPM) Unika Atma Jaya diminta membantu mengolah koleksi Perpustakaan PKPM. Beliau pun semakin tertarik belajar ilmu perpustakaan hingga pada tahun 1988 mengambil program master perpustakaan di University Sheffield, United Kingdom, dan lulus pada tahun 1989. Kemudian, pada tahun 1990, ia belajar S3 ke Loughborough University of Technology, United Kingdom dan meraih gelar Doktor bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada tahun 1995.

Pulang ke Indonesia, Ibu Ai Lien ditunjuk menjadi Koordinator Perpustakaan Unika Atma Jaya tahun 1999 dan Koordinator Jaringan Perpustakaan APTIK (Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik) tahun 2003 sampai sekarang. Tekadnya hampir tidak pernah surut dalam mengembangkan Unika Atma Jaya, secara khusus di bagian perpusatakaan.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, Selasa (3/1) pukul 13.30 WIB, pemegang jantung universitas ini, meminjam analogi Presiden Harvard University, Charles William Eliot, mengalami pendarahan otak secara tiba-tiba. Para karyawannya yang menyadari hal tersebut, langsung melarikan beliau ke UGD Rumah Sakit Jakarta (RSJ) dengan menggunakan taksi.

Setelah satu setengah jam berada di UGD, Ibu Ai Lien menjalani CT-Scan. Pada saat CT-Scan, Ibu Ai Lien muntah-muntah karena pendarahan yang semakin banyak dari 35 cc menjadi 90 cc.

Melihat kondisi seperti itu beliau dipindahkan ke IGD Rumah Sakit MRCCC Siloam pada pulul 23:00 WIB karena dokter ahli bedah otak yang berpengalaman berpraktek di rumah sakit yang resmi beroperasi pada 2011 silam tersebut.

Keesokan harinya, Rabu (4/1), pkl। 01:00-05:00 WIB, Ibu Ai Lien menjalani operasi besar karena pendarahan sudah mencapai 90 cc dan otak sudah bergeser lebih dari 3 mm। Setelah operasi, beliau istirahat di ICU selama 2 hari. Kemudian, beliau dipindahkan ke kamar perawatan. Namun, baru 1 hari berada di ruang tersebut, Ibu Ai Lien dipindahkan lagi ke ICU selama 2 hari karena demam dan tekanan darah tingginya kembali naik. Dokter khawatir jika terjadi infeksi bakteri di kepalanya pada saat itu.

सुम्बेर
Marketing & Public Relations
Universitas Katolik Indonesia ATMA JAYA
Jl. Jenderal Sudirman No. 51, Jakarta 12930, Indonesia
Tel : (62-21) 570 3306 ext. 359
Fax : (62-21) 570 8811
Website : www.atmajaya.ac.id
Email : pr@atmajaya.ac.id

Pemasaran Perpustakaan

Pemasaran dalam konteks perpustakaan, merupakan suatu cara untuk mendapatkan hubungan yang saling menguntungkan antara perpustakaan dengan pemakainya.
Proses pemasaran perpustakaan adalah rangkaian kegiatan yang berawal dari:
· menganalisa kebutuhan pemakai
· membangun komunikasi perpustakaan dengan pemakai
· penyajian produk untuk memenuhi kebutuhan.

Pemasaran adalah seni meramu 5P, yaitu:
1. People
Semua aktifitas pada dasarnya sangat tergantung pada orang yang melakukannya. Oleh karena itu pada setiap organisasi, investasi paling besar adalah dialokasikan pada pengadaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Ada 2 hal yang harus diperhatikan oleh manajemen perpustakaan dalam hal membentuk SDM tangguh, yaitu:
· harus mempunyai kompetensi di bidangnya yang tercermin pada tingkat dan jenis pendidikan yang telah diraihnya.
· harus mempunyai komitmen bagi kemajuan organisasi yang menaunginya.

2. Product
Dalam konteks perpustakaan, produk adalah jasa yang ditawarkan, seperti koleksi, jasa rujukan, internet, dll. Produk mempunyai siklus normatif yaitu mulai dari lahir, berkembang, mencapai puncak, kemudian meredup. Koleksi yang dimiliki perpustakaan juga mempunyai siklus hidup. Sebuah buku bisa mengalami peminjaman yang sangat tinggi pada waktu tertentu, kemudian setelah beberapa waktu tidak lagi dibutuhkan oleh pemustaka.

Untuk mempunyai siklus yang panjang, sebuah produk harus mempunyai atribut (karakteristik yang melekat). Misalnya jasa rujukan, mempunyai atribut koleksi edisi terbaru, ruang yang nyaman dan petugas yang profesional. Produk juga harus mempunyai nama (brand) untuk membedakan dengan produk sejenis dan mengingatkan konsumen atas nama produk yang dikonsumsinya. Misalnya layanan internet di perpustakaan diberi nama khusus VICE singkatan dari Virtual Cepat, jadi ketika pemakai datang ke perpustakaan cukup menyebut VICE untuk layanan internet.

3. Place
Tempat juga mempunyai peran menentukan bagi berhasilnya sebuah produk di pasar. Gedung perpustakaan yang strategis dan mudah diakses menjadi syarat utama agar pemustaka mau datang dan menggunakan jasa perpustakaan yang ditawarkan.

4. Price
Perang harga sudah menjadi pemandangan umum dalam pemasaran produk। Sebagai contoh operator telepon selular, setiap hari menggoda konsumen dengan fasilitas dengan harga murah. Perpustakaan selama ini dikenal sebagai lembaga non-profit yang menggratiskan setiap layanan yang diberikan. Kondisi ini memberikan lebih banyak dampak negatifnya, karena pengelola menjadi kurang semangat dan serius meberikan layanan terbaiknya. Sementara pemustaka kurang menghargai nilai suatu layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Sebaiknya perpustakaan sudah mulai berfikir untuk menggunakan tarif pada layanan tertentu kepada pemustaka.


5. Promotion
Promosi pada intinya adalah memberikan informasi yang menguntungkan bagi organisasi kepada pelanggan. Kebanyakan perpustakaan lemah dalam kegiatan promosi dikarenakan pemikiran “product oriented” yang berakibat pengelola perpustakaan dan pustakawan befikir bahwa, mereka yang dibutuhkan pelanggan, bukan mereka yang membutuhkan pelanggan. Cara berfikir seperti ini mengakibatkan pengelola perpustakaan enggan memberikan layanan yang terbaik. Sementara itu pada kenyataannya sekarang ini, pelanggan telah mempunyai alternatif sumber informasi yaitu internet.

Bagaimana Perpustakaan ke Depan?


Melihat perkembangan, keberadaan dan pemakaian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin canggih, mudah dan murah di Indonesia, diperkirakan dalam waktu dekat perpustakaan akan kedatangan “tamu baru”. Mereka mempunyai keterampilan dan peralatan TIK yang baik dan cara pandang terhadap perpustakaan yang berbeda baik sebagai tempat, layanan, format koleksi dan kemampuan pustakawan.

Tamu baru tersebut lebih canggih dalam berteknologi, lebih cenderung bekerja dalam kelompok, dan lebih terbuka bagi pembelajaran bebasis masalah. Mereka menuntut perpustakaan untuk memberikan lingkungan belajar yang berbeda untuk mendukung tugas, belajar dan riset. Mereka datang ke perpustakaan bukan untuk mengakses informasi, tetapi untuk menghemat waktu atau mendapatkan layanan informasi yang mempunyai nilai tambah.

a. Pemustaka akan menuntut ruangan nyaman untuk berfikir dan bekerja yang kondusif, didukung oleh fasilitas teknologi informasi terkini, ruang duduk dirancang untuk penggunaan peralatan nirkabel
b. Perpustakaan akan muncul sebagai pusat manajemen pengetahuan (knowledge management center), yang mendukung berbagai kegiatan dari penciptaan pengetahuan sampai utilitasi pengetahuan.
c. Perpustakaan harus memberikan layanan online ke berbagai informasi digital dan mengarsipkan informasi digital untuk organisasinya bekerjasama dengan divisi teknologi informasi.
d. Titik layanan berubah dari melayani pemustaka dengan koleksi, menjadi titik layanan konsultasi untuk pemustaka.

Sumber: Fuad Gani, SS. MA.
yang disampaikan pada Seminar & Workshop Nasional “How to Market the Hybrid Libraries” 24 – 25 Nopember 2011 di Auditorium Perpustakaan UI Depok.

Assalamu'alaikum. Wr.Wb.

Waktu akan dipertanggungjawabkan

Frofilku

Foto saya
Palembang, Indonesia
MOTTO: "Hidup Adalah Perjuangan"

Total Tayangan Halaman

Entri Populer