Powered By Blogger

SELAMAT DATANG di Blog Putera Pulau Beringin

Semoga Bermanfaat..!

Senin, November 21, 2011

PERPUSTAKAAN DULU

Istilah ‘dulu’ sebenarnya tidak perlu disebutkan persisnya kapan, tahun berapa, karena tidak diketahui secara pasti waktunya. Perubahan perpustakaan berjalan bersamaan dengan perkembangan peradaban dan budaya umat manusia. Namun, perpustakaan merupakan mata rantai sejarah umat manusia yang dapat ditulis atau dibukukan, direkam, dan kemudian diabadikan atau disimpan di Perpustakaan. Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan, sumber inspirasi, sumber inovasi, dan sumber fererensi.

perpustakaan dulu atau masa silam mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Jumlah dan jenis perpustakaan sedikit;

b. Jumlah dan jenis koleksi masih terbatas;

c. Jumlah pemakai sedikit umumnya terbatas pada kalangan tertentu saja;

d. Sistem pengolahan, penataan, pemakainya belum diatur seperti yang sekarang;

e. Buku pedoman, standar, dan rujukan untuk membentuk perpustakaan masih langka;

f. Sarana dan perlengkapan perpustakaan masih belum memadai.

Namun demikian, perpustakaan tersebut telah banyak memberikan jasa kepada para mpai sekarang. Yakni sebagai sumber informasi dan panduan, rujukan dalam penelitian untuk sampai pada masa sekarang. Sekiranya tidak ada perpustakaan, kita tidak tahu apa-apa alias buta tentang masa silam, dan tidak tahu apa yang telah terjadi sekarang karena apa yang ada dan terjadi sekarang tidak dapat dipisahkan denga apa yang sudah ada dan merupakan kelanjutan produk masa silam. (Suwarno: 2007, 32-33)

Kamis, Oktober 13, 2011

U M R A H

Umrah termasuk ibadah yang paling mulia dan yang paling utama, dengan ibadah ini Allah akan mengangkat derajat hamba-Nya dan mengampuni dosa-dosanya. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menganjurkan untuk berumrah, baik melalui perkataan maupun perbuatan, beliau bersabda: Beliau juga bersabda:“Umrah ke umrah adalah penghapus dosa antara keduanya.”
“Iringilah antara ibadah haji dan umrah karena keduanya meniadakan dosa dan kefakiran, sebagaimana alat peniup api menghilangkan kotoran besi, emas dan perak.”Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menunaikan ibadah umrah dan para Sahabat pun menunaikan ibadah umrah bersama beliau ketika beliau hidup maupun setelah beliau wafat.

Rukun-Rukun Umrah
1. Ihram
2,Thawaf
3. Sa’i
4. Mencukur rambut atau memendekkannya

Hal-Hal Yang Diwajibkan Dalam Umrah
Bagi orang yang hendak menunaikan ibadah umrah wajib berihram dari miqat, jika ia tinggal di luar miqat. Apabila ia tinggal dalam batas miqat, maka ia berihram dari rumahnya. Adapun orang yang tinggal di kota Makkah, mereka harus keluar ke daerah halal dan berihram dari sana, berdasarkan sabda Rasulullah j ke-pada ‘Aisyah agar berihram dari Tan’im

Selasa, September 06, 2011

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Menurut Pandangan Islam

Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alimaya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan ilmu, tapi sering juga diartikan dengan ilmu pengetahuan. Meskipun secara konseptual mengacu pada makna yang sama.

Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam, hal ini terlihat dari banyaknya ayat Al Qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulia disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Didalam Al qur’an, kata ilmu dan kata-kata jadiannya di gunakan lebih dari 780 kali, ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari Al Qur’an sangat kental dengan nuansa-nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dari agama Islam.

Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap masalah ilmu (sains), Al Quran dan Al-Sunnah mengajak kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat tinggi (Ghulsyani, 1995: 39).

Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan, sebagaimana firman Allah ”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan AllahMaha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Mujadilah (58) : 11).

Sikap Pustakawan Menurut Pandangan Islam

Pustakawan adalah seorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan. Pustakawan yang ideal adalah telah memenuhi persyaratan yaitu dari segi aspek profesional maupun aspek kepribadian dan perilaku.

Pustakawan selaku pengelola informasi di perpustakaan sudah barang tentu harus mengedepankan kepentingan pengguna (user oriented). Pustakawan dituntut untuk bisa menterjemahkan keinginan pengguna perpustakaan akan bentuk informasi yang diinginkannya. Pustakawan harus bersikap proaktif dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan pengguna akan informasi.

Berikut ini adalah sikap dan perilaku pustakawan menurut ajaran Islam:

1. Amanah

2. Ahli di bidang pekerjaan (Professional)

3. Bertanggungjawab

4. Jujur

5. Tulus ikhlas

6. Sabar

7. Teliti

8. Sungguh-sungguh

9. Ramah dan lemah-lembut

10. Patuh kepada pimpinan

Senin, Agustus 15, 2011

RENUNGAN DI BULAN RAMADHAN

Oleh
Ustadz Firanda Ibnu Abidin As-Soronji
http://almanhaj.or.id/content/3150/slash/0

Merupakan nikmat yang besar kepada para hambaNya, yaitu Allah
menjadikan waktu-waktu spesial yang penuh dengan berkah, agar parahambaNya memanfaatkan kesempatan emas tersebut dan berlomba-lombameraih berkah sebanyak-banyaknya.Berjumpa dengan bulan Ramadhan merupakan kenikmatan yang sangat besar.Maka selayaknya seorang muslim benar-benar merasakan dan menjiwainikmat tersebut. Betapa banyak orang yang terhalang dari nikmat ini,baik karena ajal telah menjemput, atau karena ketidakmampuan beribadahsebagaimana mestinya, karena sakit atau yang lainnya, ataupun karenamereka sesat dan masa bodoh terhadap bulan yang mulia ini. Oleh karenaitu, hendaknya seorang muslim bersyukur kepada Allah atas karuniaNyaini. Berdoa kepadaNya agar dianugerahi kesungguhan serta semangatdalam mengisi bulan mulia ini, yaitu dengan ibadah dan dzikirkepadaNya.Yang menyedihkan, banyak orang tidak mengerti kemuliaan bulan suciini. Tidak menjadikan bulan suci ini sebagai lahan untuk memanenpahala dari Allah dengan memperbanyak beribadah, bersedekah danmembaca Al Qur`an. Namun bulan yang agung ini, mereka jadikan musimmenyediakan dan menyantap aneka ragam makanan dan minuman, menyibukkankaum ibu terus berkutat dengan dapur. Sebagian yang lain ada yangmemanfaatkan bulan mulia ini hanya dengan bergadang dan ngobrol hinggapagi, kemudian pada siang harinya dipenuhi dengan mimpi-mimpi. Bahkanada yang terlambat untuk shalat berjamaah di masjid. Ataupun tatkalashalat di masjid, ia berangan-angan agar sang imam segera salam.Sebagian yang lain ada yang mengenal bulan suci ini sebagai musimuntuk mengeruk duit sebanyak-banyaknya.

Lowongan-lowongan pekerjaan ditelusurinya sebagai upaya memperoleh kesempatan mengeruk dunia [1].Sebagian yang lain sangat giat berjual beli, stand bye di pasar danmeninggalkan masjid. Kalaupun shalat di masjid, mereka shalat dalamkeadaan terburu-buru. Wallahul musta’an…[2].Barangsiapa yang mengetahui keagungan bulan suci ini, maka dia akanbenar-benar rindu untuk bertemu dengannya. Para salaf sangat merasakankeagungan bulan suci ini, sehingga kehadirannya selalu dinanti-nantioleh mereka. Bahkan jauh sebelumnya, mereka telah mempersiapkanperjumpaan itu.Mu’alla bin Al Fadhl berkata,”Mereka (para salaf) berdoa kepada Allahselama enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulanRamadhan … .”[3]Pujilah Allah dan bersyukurlah kepadaNya karena telah mempertemukankita dengan bulan Ramadhan dalam keadaan tentram dan damai.Renungkanlah, bagaimanakah keadaan saudara-saudara kita di Palestina,Checnya, Afghanistan, Iraq dan negeri-negeri yang lainnya?Bagaimanakah keadaan mereka dalam menyambut bulan suci ini? Musibahdemi musibah, derita demi derita menimpa mereka. Dengan derita dantangisanlah mereka menyambut bulan suci ini.Dengan beraneka ragam makanan kita berbuka puasa. Lantas, denganapakah saudara-saudara kita di Somalia berbuka puasa? Mereka terusmenghadapi bencana busung lapar.


Sabtu, Juli 09, 2011

Jurnal Elektronik di Perguruan Tinggi

Kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, menjadikan jarak, ruang dan waktu hampir tidak ada batasan. Kemajuan tersebut telah mengubah perilaku pengguna perpustakaan dalam mencari informasi. Pengguna membutuhkan informasi terkini yang bisa di peroleh dengan cepat, tepat dan akurat. Sebagaimana pendapat Hurd ( 2001) yang dikutip Dharma (2006: 13), perkembangan jurnal elektronik dan pangkalan data terpasang telah merubah cara akademisi dan civitas akademika dalam mengakses infrormasi.

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi di atas, terjadi berbagai perubahan, diantaranya sarana media komunikasi bagi informasi. Jurnal online merupakan salah satu sarana untuk mengkomunikasikan berbagai hasil penelitian yang dapat memperkaya serta menambah pengetahuan. Sesuai dengan pendapat Pendit (2008: 156) teknologi membantu ledakan karya ilmiah, karena para ilmuawan kini semakin mudah membuat dan mendiskusikan karya ilmiah mereka. Selain mempercepat proses komunikasi, misalnya antara editor, penulis, dan rekan-rekan ilmuawan.

Salah satu solusi bagi perpustakaan perguruan tinggi dalam melayani serta memenuhi kebutuhan informasi pengguna adalah dengan menyediakan jurnal online. Keberadaan jurnal online yang berbasis web sangat dibutuhkan bagi mahasiswa, dosen maupun peneliti untuk keperluan studi maupun untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Jurnal online telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi pengembangan koleksi di perpustakaan perguruan tinggi. Dengan adanya jurnal online akan memperkaya koleksi serta memberikan kemudahan terhadap akses informasi.


By. Ali Nurdin, Juli 2011

Senin, Juni 13, 2011

UNIVERSITAS ATMA JAYA JAKARTA



PERPUSTAKAAN UNIKA ATMA JAYA JAKARTA



Permasalahan Dalam Memanfaatkan Jurnal Elektronik

Dhingra & Mahajan, pada penelitian penggunaan jurnal elektronik di perpustakaan AC-Joshi, Universitas Panjab, India terhadap 150 pengguna. Hasil penelitian tersebut 72% responden mengemukakan bahwa kurangnya pelatihan merupakan masalah utama dalam mengakses jurnal elektronik. Begitu juga penelitian yang dilakukan di Universitas Delhi, India terhadap 68 pengguna. Hasilnya sebanyak 64% responden sangat membutuhkan pelatihan yang tepat agar dapat memanfaatkan jurnal elektronik. Mereka mengatakan karena keterbatasan waktu dalam pelatihan, mereka tidak dapat menggunakan e-journal secara efektif. Hasil penelitian di atas mengidentifikasi rendahnya tingkat akses karena faktor motivasi penggunaan serta kurangnya pelatihan cara mengakses jurnal elektronik.

Untuk membaca jurnal elektronik dibutuhkan keterampilan dalam menggunakan komputer. Pemanfaatan jurnal elektronik membutuhkan keterampilan penelusuran, mendownload artikel, navigasi artikel maupun antar artikel. Chan (1999: 110) mengidentifikasi hal ini sebagai kendala dalam pemanfaatan koleksi elektronik. Berdasarkan pengamatan Stenberg & Lindquist (1995) dengan banyaknya jumlah elektronik yang diterbitkan dan masing-masing jurnal elektronik tersebut berbeda interface, diperlukan keterampilan dalam memanfaatkannya.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kling & McKim (2000) bahwa pemanfaatan jurnal elektronik dapat mengalami peningkatan, antaralain disebabkan oleh keterampilan pengguna dalam menggunakan komputer dan internet. Hasil survey Raza dan Upadhyay (2006), mengungkapkan beberapa masalah ketika memanfaatkan jurnal elketronik, yaitu kurangnya pelatihan dan mendownload artikel sangat lambat. Chandrakumar (2009) dari hasil penelitiannya di Universitas Madras India, merekomendasikan bahwa perpustakaan perlu melakukan program pelatihan berorientasi pengguna. Dengan adanya program pelatihan tersebut diharapkan meningkatnya penggunaan dan aksesbilitas jurnal elektronik. Pelatihan (user education) merupakan komponen penting dalam pemanfaatan jurnal elekktronik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh DeGroote & Dorsch (2003: 231) bahwa kurangnya pelatihan penggunaan pangkalan data terpasang jurnal elektronik merupakan penghambat dalam pemanfaatan.

Penelitian pemanfaatan jurnal elektronik yang dilakukan oleh Lydia (2007) di Universitas Bello, sebanyak 75,5% responden mengatakan faktor utama yang mempengaruhi penyediaan dan penggunaan jurnal elektronik diantaranya layanan internet lambat dan komputer tidak memadai untuk akses internet. Hal ini berimplikasi kepada dosen dan peneliti, menjadikan penghalang dalam memanfaatkan jurnal elektronik. Penelitian ini merekomendasikan harus tersedia infrastruktur yang memadai supaya jurnal elektronik dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

Chandrakumar (2009) dalam penelitiannya mengidentifikasi kesulitan dalam mengakses Internet yaitu link yang rusak dan ketidakstabilan jaringan. Penelitian tersebut merekomendasikan universitas harus memperbaiki layanan ineternet dengan meningkatkan bandwith dan kapasitas server, sebagai upaya meningkatkan pemanfaatan jurnal elektronik.

Kemajuan teknologi informasi hendaknya diimbangi dengan keterampilan memanfaatkan teknologi tersebut. begitu juga dalam pemanfaatan jurnal elektronik, pendidikan dan pelatihan berkesinambungan sangat diperlukan. Sesuai pernyataan Lanham, dalam Wiranto (2008: 60) pentingnya mempertimbangkan kemampuan manusia untuk mempelajari dan memahami isi, konsep, jarak, dimensi yang tidak mengabaikan keterbatasan pemahaman.

Pendit (2008: 119) mengatakan bahwa: dibidang perpustakaan dan informasi, keberakasaraan informasi segera dikaitkan dengan kemampuan mengakses dan memanfaatkan secara benar sejumlah informasi yang tersedia di internet. Hal yang perlu di perhatikan dalam memanfaatkan teknologi internet ini, pengguna (user) diharapkan memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam menelusur informasi serta mengetahui strategi penelusuran agar dalam penelusuran bisa lebih efektif dan efisien.

Senin, Mei 09, 2011

TEKNOLOGI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi diartikan sebagai “kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta dan berdasarkan proses teknis.” Teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan sains untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia.

Menelusuri pandangan Al-Quran tentang teknologi, mengundang kita menengok sekian banyak ayat Al-Quran yang berbicara tentang alam raya. Menurut sebagian ulama, terdapat sekitar 750 ayat Al-Quran yang berbicara tentang alam materi dan fenomenanya, dan yang memerintahkan manusia untuk mengetahui dan memanfaatkan alam ini. Secara tegas dan berulang-ulang Al-Quran menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.

Dan dia menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya (sebagai anugerah) dari-Nya (QS Al-Jatsiyah [45]: 13).

Penundukan tersebut –secara potensial– terlaksana melalui hukum-hukum alam yang ditetapkan Allah dan kemampuan yang dianugerahkan-Nya kepada manusia. Al-Quran menjelaskan sebagian dari ciri tersebut, antara lain:

(a) Segala sesuatu di alam raya ini memiliki ciri dan hukum-hukumnya.

Segala sesuatu di sisi-Nya memiliki ukuran (QS Al-Ra’d [13]: 8) .

Matahari dan bulan yang beredar dan memancarkan sinar, hingga rumput yang hijau subur atau layu dan kering, semuanya telah ditetapkan oleh Allah sesuai ukuran dan hukum-hukumnya. Demikian antara lain dijelaskan oleh Al-Quran surat Ya Sin ayat 38 dan Sabihisma ayat 2-3 .

(b) Semua yang berada di alam raya ini tunduk kepada-Nya:

Hanya kepada Allah-lah tunduk segala yang di langit dan di bumi secara sukarela atau terpaksa (QS Al-Ra’d [13]: 15).

(c) Benda-benda alam –apalagi yang tidak bernyawa– tidak diberi kemampuan memilih, tetapi sepenuhnya tunduk kepada Allah melalui hukum-hukum-Nya.

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit yang ketika itu masih merupakan asap, lalu Dia (Allah) berkata kepada-Nya, “Datanglah (Tunduklah) kamu berdua (langit dan bumi) menurut perintah-Ku suka atau tidak suka!” Mereka berdua berkata, “Kami datang dengan suka hati” (QS Fushshilat (41) : ayat 11).

Di sisi lain, manusia diberi kemampuan untuk mengetahui ciri dan hukum-hukum yang berkaitan dengan alam raya, sebagaimana diinformasikan oleh firman-Nya dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 31,

Allah mengajarkan Adam nama-nama semuanya. (QS. Al-Baqarah ayat 31)

Yang dimaksud nama-nama pada ayat tersebut adalah sifat, ciri, dan hukum sesuatu. Ini berarti manusia berpotensi mengetahui rahasia alam raya.

Adanya potensi itu, dan tersedianya lahan yang diciptakan Allah, serta ketidakmampuan alam raya membangkang terhadap perintah dan hukum-hukum Tuhan, menjadikan ilmuwan dapat memperoleh kepastian mengenai hukum-hukum alam. Karenanya, semua itu mengantarkan manusia berpotensi untuk memanfaatkan alam yang telah ditundukkan Tuhan. Keberhasilan memanfatkan alam itu merupakan buah teknologi.

Al-Quran memuji sekelompok manusia yang dinamainya ulil albab. Ciri mereka antara lain disebutkan dalam surat Ali-’Imran (3) 190-191:

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ulil albab. Yaitu mereka yang berzikir (mengingat) Allah sambil berdiri, atau duduk atau berbaring, dan mereka yang berpikir tentang kejadian langit dan bumi. (QS. Ali-’Imran (3) 190-191)

Dalam ayat-ayat di atas tergambar dua ciri pokok ulil albab, yaitu tafakkur dan dzikir. Kemudian keduanya menghasilkan natijah yang diuraikan pada ayat 195:

Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonan mereka dengan berfirman, “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal yang beramal di antara kamu, baik lelaki maupun perempuan …”.

Natijah bukanlah sekadar ide-ide yang tersusun dalam benak, melainkan melampauinya sampai kepada pengamalan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

Muhammad Quthb dalam bukunya Manhaj At-Tarbiyah Al-Islamiyah mengomentari ayat Ali ‘Imran tadi sebagai berikut:

Maksudnya adalah bahwa ayat-ayat tersebut merupakan metode yang sempurna bagi penalaran dan pengamatan Islam terhadap alam. Ayat-ayat itu mengarahkan akal manusia kepada fungsi pertama di antara sekian banyak fungsinya, yakni mempelajari ayat-ayat Tuhan yang tersaji di alam raya ini. Ayat-ayat tersebut bermula dengan tafakur dan berakhir dengan amal.

Islam dan Ilmu Pengetahuan

Sejak akhir abad ke-19 hingga kini, salah satu persoalan besar yang diangkat para pemikir Muslim adalah sikap yang mesti diambil terhadap ilmu pengetahuan modern di dunia Barat. Perdebatan mereka dilatarbelakangi kesadaran bahwa dunia Islam pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan, tetapi pada Zaman Baru telah jauh tertinggal oleh dunia Barat. Perbincangan tentang Islam dan ilmu pengetahuan sejak akhir abad ke-19 itu memiliki dua aspek penting.

Pertama, periode tersebut ditandai banyak perkembangan baru dalam pemikiran Islam. Penyebab utamanya adalah kontak yang semakin intensif – pada beberapa kasus bahkan berupa benturan fisik – antara dunia Islam dan peradaban Barat. Gagasan seperti “kemodernan” serta “modernisme”, “westernisasi” atau pembaratan, dan “sekularisme” menjadi objek utama perhatian para pemikir Muslim. Demikian luasnya penyebaran gagasan baru itu sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa pemikiran baru Islam lahir dari keinginan menanggapinya.

Kedua, sejak awal perkembangan Islam, ilmu -berdasarkan pengamatan, wahyu, atau renungan para sufi- sebagai induk ilmu pengetahuan selalu mendapatkan perhatian para pemikir Muslim. Bertemu dengan kecenderungan di atas, perhatian tersebut mengambil bentuk tanggapan terhadap perkembangan pesat ilmu pengetahuan modern di dunia Barat, yang dianggap tidak berinduk pada suatu ilmu yang benar. Tanggapan itu, karena lebih merupakan reaksi daripada usaha atas prakarsa sendiri, pada diri beberapa pemikir dan aliran pemikiran merupakan penyempitan wilayah wacana tentang ilmu dan ilmu pengetahuan dibandingkan dengan periode sebelumnya, khususnya masa awal perkembangan intelektual Islam.

Sejak abad ke-19, usaha untuk memberi tanggapan itu melahirkan pemikiran tentang antara Islam dan ilmu pengetahuan yang amat beragam. Tanggapan tersebut dapat berarti usaha apologetis untuk menegaskan bahwa ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Barat sebenarnya bersifat “islami”. Bisa pula merupakan usaha mengakomodasi sebagian nilai dan gagasan ilmu pengetahuan modern karena dianggap islami, sambil menolak sebagian lain. Tidak pula bisa dilupakan usaha “islamisasi” berbagai cabang ilmu pengetahuan dan penciptaan suatu “filsafat ilmu pengetahuan Islam”. Akhirnya ada upaya rekonstruksi pandangan dunia serta epistemologi Islam.

Kesemua tanggapan itu dapat dikelompokkan ke dalam dua wacana besar. Pembagian atas dua wacana ini sebagian bersifat kronologis dan sebagian lagi tematis. Wacana pertama, yang berkembang sejak abad ke-19, terfokus pada penegasan bahwa tidak terdapat pertentangan antara ilmu pengetahuan dan Islam. Penegasan tersebut didasarkan pada pandangan instrumentalis tentang ilmu pengetahuan, artinya pandangan bahwa ilmu pengetahuan sekedar alat dan tidak terikat pada nilai atau agama tertentu. Sementara hingga kini wacana tersebut masih kerap muncul, ada pula wacana baru yang mendominasi perbincangan tentang ilmu pengetahuan dan Islam sejak setidaknya akhir tahun 1960-an, yaitu tentang “islamisasi” ilmu pengetahuan.

Rabu, Mei 04, 2011

CARA MERAWAT ARSIP

Tips melestarikan buku, kertas, dan foto:

(1) Jangan menggunakan tape atau lem untuk memperbaiki dokumen. Umumnya lem atau tape yang peka terhadap tekanan mengandung asam dan menyebabkan bintik cokelat pada dokumen.
(2) Simpanlah dokumen secara mendatar, namun jangan meratakan dokumen yang tergulung secara paksa. Paksaan tersebut akan merusak serat dan melemahkan kertas.
(3) Jangan mengikat dokumen dengan menggunakan karet gelang. Karet akan mengeras dan melekat ke kertas.
(4) Simpanlah dokumen di tempat yang jauh dari sinar matahari atau sinar lampur fluoresan. Semua cahaya akhirnya akan merusak dokumen; sinar ultraviolet merusak semuanya.
(5) Jangan menggunakan paper clip, stapples, atau objek metal lainnya untuk menyatukan dokumen. Materi metal akan menyebabkan terjadinya karat dan merusak dokumen.
(6) Jangan menggunakan kotak kardus atau kotak kayu untuk menyimpan foto dan dokumen. Kontainer tersebut sangat berasam dan menyebabkan kerusakan. Gunakan kontainer metal atau bebas asam.
(7) Jangan menyimpan foto di kertas bekas yang menggunakan halaman pembungkus plastik, adhesive atau kertas kontruksi hitam. Alat tulis penyimpan foto khusus untuk foto tersedia di toko.
(8) Jangan menyimpan foto berbingkai kaca secara mendatar, ditumpuk, atau disimpan di kandus atau kotak kayu. Gunakan sistem penyimpan vertical yang dirancang khusus untuk foto.
(9) Bila ingin membersihkannya jangan membuka “daguerreotype” dan “ambrotype”. Keseimbangan gas yang berada dalam kemasan akan terganggu dan gambar cepat menjadi kabur.
(10) Jangan menyimpan negatif dan slide dalam lembaran plastik. Lembaran plastik ini akan menyebabkan dekomposi dan merusak citra (gambar)

Selasa, April 05, 2011

PEMANFAATAN JURNAL ONLINE UNIKA ATMA JAYA JAKARTA

Perpustakaan dalam segala jenisnya merupakan institusi yang bersifat ilmiah, informatif dan edukatif, sehingga semua kegiatannya mengandung nilai dan unsur pembelajaran, penelitian untuk pemgembangan ilmu pengetahuan। Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan para pemustaka. Perpustakaan sebagai pusat informasi merupakan tempat untuk menghimpun, mengolah serta menyeberluaskan informasi untuk pemustaka.

Begitu juga perpustakaan perguruan tinggi merupakan sarana penunjang untuk mendukung kegiatan civitas akademika, tempat dimana perguruan tinggi itu berada. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan tinggi yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi. Sebagai bagian dari institusi perguruan tinggi, perpustakaan diselenggarakan dengan tujuan untuk menunjang pelaksanaan program Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat .

Perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi (TI) menjadi pendorong bagi reformasi di berbagai bidang, termasuk perpustakaan. Perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi pola pikir, perilaku dan kebiasaan masyarakat dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Pustakawan dituntut menciptakan sistem perpustakaan yang memudahkan pemustaka dalam mencari informasi. Bila dulu perpustakaan lebih berkonsentrasi pada penyediaan informasi dalam bentuk dokumen cetak, namun sekarang fungsi tersebut berubah. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi, maka perpustakaan dituntut memberikan informasi dalam format digital dengan akses cepat, singkat dan akurat. Paralel dengan perkembangan itu, paradigma yang seharusnya dimiliki pustakawan sekarang adalah kepuasan terhadap konsumen (consumer satisfication) tidak lagi terpaku pada teknis operasional.

Pesatnya perkembangan teknologi Informasi pada pola kerja dan layanan bidang pusdokinfo, menyebabkan perpustakaan tidak hanya menyediakan informasi dalam bentuk tercetak, namun disajikan juga dalam bentuk format digital. Perkembangan teknologi tersebut tentu tidak bisa dipungkiri mengingat tuntutan masyarakat yang memang sudah biasa dan dengan segala macam teknologi informasi komunikasi. Gejala dan fenomena inilah yang membawa dampak kepada layanan perpustakaan bebasis teknologi informasi. Kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, membuat jarak, ruang dan waktu menjadi hampir tidak ada batasan. Pengguna membutuhkan informasi terkini yang bisa di peroleh dengan cara yang cepat. Salah satu solusi bagi perpustakaan dalam melayani serta memenuhi akan kebutuhan informasi pengguna adalah dengan menyediakan database online.

Keberadaan database online tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi seperti teknologi komputer dan teknologi komunikasi tadi. Hal ini menjadikan informasi dalam bentuk elektronik (elektronik-based) menggeser peran informasi dalam bentuk tercetak (paper-based). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada masa sekarang ini dapat menjadi pendorong bagi perpustakaan untuk meningkatkan pelayanan, diantaranya dengan menyediakan layanan online. Sehingga pengguna bisa mengakses informasi media elektronik tadi sebagai perwujudan menjadi perpustakaan digital (digital library).

Perpustakaan Unika Atma Jaya Jakarta, sejak beberapa tahun lalu sudah memanfaatkan teknologi informasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan yang mengelola informasi disegala bidang ilmu pengetahuan. Salah satu solusi Perpustakaan Unika Atma Jaya dalam melayani serta memenuhi akan kebutuhan informasi pengguna adalah dengan menyediakan koleksi jurnal online. Keberadaan koleksi jurnal online berbasis web sangat dibutuhkan bagi mahasiswa, dosen maupun peneliti untuk keperluan studi maupun untuk meningkatkan pengetahuannya sesuai perkembangan jaman. Koleksi jurnal online menyajikan informasi mutakhir dan berperan strategis dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi civitas akademika Unika Atma Jaya, sejak tahun 2004 Perpustakaan Unika Atma Jaya berlangganan database jurnal elektronik, yaitu : ProQuest, SpringerLink, EBSCO, JSTOR, Gale, dll. Database online tersebut merupakan aplikasi keberadaan perpustakaan digital (digital library) di perpustakaan Unika Atma Jaya Jakarta. Dengan adanya database online, pengguna perpustakaan dapat memperoleh informasi ilmiah secara akurat, cepat dan tepat. Sebagai contoh ProQuest, merupakan pangkalan data yang berisi jurnal ilmiah. Proquest menyediakan artikel full text ke lebih 4000 jurnal, suratkabar dan majalah. Cakupan isi terbitan 10 s.d 20 tahun ke belakang, disitir oleh lebih dari 3.500 terbitan, hasil penelusuran dalam bentuk full text , html, pdf, abstract. Database ProQuest menciptakan sumber-sumber informasi khusus dan teknologi yang berhasil mendorong penelitian, penemuan, dan pembelajaran seumur hidup. ProQuest merupakan pemimpin global dalam perpustakaan yang memberikan semua jenis layanan.

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya adalah salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta, yang didirikan tahun 1960. Saat ini Unika Atma Jaya memiliki 8 Fakultas, 16 program studi untuk program sarjana (S1), 3 program magister (S2), serta 1 program doktor (S3). Salah satu fakultas yang ada di Unika Atma Jaya yaitu Fakultas Psikologi, dengan jumlah mahasiswa pada Semester Ganjil 2009/2010 berjumlah 850 mahasiswa dan Semester Ganjil 2010/2011 sebanyak 978 mahasiswa. Sedangkan tenaga pengajar tahun 2010 sebanyak 37 orang.






Assalamu'alaikum. Wr.Wb.

Waktu akan dipertanggungjawabkan

Frofilku

Foto saya
Palembang, Indonesia
MOTTO: "Hidup Adalah Perjuangan"

Total Tayangan Halaman

Entri Populer